Bully di UIN Jambi: Kampus Bantah Paksa Korban Minta Maaf, Keluarga Harap Netizen Tak Teror Pelaku
Berikut sejumlah update dari insiden bullying yang terjadi di UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi (UIN Jambi). Kampus bantah paksa korban minta maaf.
Penulis: Endra Kurniawan
Editor: Suci BangunDS
R mengaku siap menerima sanksi tegas dari kampusnya jika dikemudian hari kembali melakukan bullying kepada C maupun mahasiswa lain.
Di akhir pernyataannya, R berharap masalah yang ia alami jadi pembelajaran.
"Kami mengimbau mahasiswa tidak menyalahgunakan sarana dan prasarana kampus dan tidak menganggu saudarai C," tandas R.
Baca juga: Viral Kakek Temanggung Diamuk Massa, Tak Terima Pohon Duriannya Ditebang, Minta Ganti Rugi Rp50 Juta
Kata keluarga C
Kakak kandung C menyebut, adiknya sudah sepenuhnya memaafkan kelima pelaku.
Keluarga C juga tidak menuntut apapun kepada kampus atau pelaku atas kejadian ini.
"Karena masalah benar-benar sudah selesai," kata dia.
Kakak kandung C turut menyinggung perihal isu yang menyebut adiknya dipaksa meminta maaf, padahal dirinya jadi korban bulliying.
Ia menegaskan, video yang dibuat C merupakan klarifikasi dan bukan permintaan maaf.
Kakak kandung C kini meminta agar masalah yang menimpa adiknya tidak perlu diperpanjang.
"Kami juga mengimbau kepada masyarakat (netizen) tidak meneror atau menganggu para pelaku atau korban.
Karena kami sudah benar-benar berdamai," tutupnya.
Baca juga: Viral 2 Wanita Nekat Curi Pakaian dan Tas di Sebuah Toko, Pelaku Diduga Masih di Bawah Umur
C merasa disalahkan
Sebelumnya, C masih dalam akun TikTok pribadinya membagikan video pengakuan sudah dipertemukan dengan pelaku bullying oleh pihak kampus pada Jumat (13/10/2023).
Ia menyebut, UIN Jambi telah menjatuhi hukuman kepada pelaku.
"Sanksinya berupa surat peringatan dan nasihat," katanya.