Bully di UIN Jambi: Kampus Bantah Paksa Korban Minta Maaf, Keluarga Harap Netizen Tak Teror Pelaku
Berikut sejumlah update dari insiden bullying yang terjadi di UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi (UIN Jambi). Kampus bantah paksa korban minta maaf.
Penulis: Endra Kurniawan
Editor: Suci BangunDS
TRIBUNNEWS.COM - Berikut sejumlah update dari insiden bullying yang terjadi di UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi (UIN Jambi).
Kasus bullying di lingkungan UIN Jambi dipastikan selesai.
Pihak kampus telah mempertemukan para pelaku bullying dengan keluarga korban berinisial C.
Dalam pertemuan tersebut, UIN Jambi menegaskan masalah berakhir damai.
"Kedua belah pihak antara pelaku dan korban sudah dipertemukan. Para pelaku sudah meminta maaf atas apa yang dilakukan.
Mereka berjanji tidak melakukan hal sama, apabila mengulangi akan mendapatkan sanksi tegas dari kampus," kata Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Kerjasama UIN Jambi, Bahrul Ulum, dikutip dari video yang diunggah C dalam akun TikTok pribadinya.
Baca juga: Viral Pasangan Suami Istri di Kemayoran Diduga Aniaya Orang Tua Sendiri, Ini Penjelasan Polisi
Bahrul dalam kesempatannya juga menegaskan, pihaknya tidak pernah memaksa C korban bullying untuk meminta maaf ke publik.
"Tidak ada sama sekali dari pihak UIN Jambi meminta kepada korban untuk memita maaf.
Kita secara umum hanya memberikan wejangan kepada pem-bully agar melakukan aktivitas di manapun bisa benar-benar melakukan baik dan bijak," tegasnya.
Terakhir, Bahrul berpesan kepada para mahasiswanya agar tidak melakukan aksi pem-bully-an kepada teman serta tidak menyalah gunakan fasilitas milik kampus.
Pelaku meminta maaf
Pelaku pem-bully-an berinisial R bersama teman-temannya yang lain menyampaikan permintaan maafnya secara terbuka.
Permintaan maaf ditujukan kepada C, kampus serta masyarakat karena telah membuat gaduh dengan aksinya.
"Kami berlima meminta maaf atas tindakan yang kami lakukan kepada saudari C dan temannya.
Kami minta maaf kepada masyarakat atas video yang sudah beredar," kata R.