Kronologi dan Penyebab 2 Pesawat Tempur TNI AU Jatuh di Lereng Gunung Bromo, 3 Jasad Awak Ditemukan
Dua pesawat tempur milik TNI AU jatuh di lereng Gunung Bromo, tepatnya di Desa Keduwung, Kecamatan Puspo, Kabupaten Pasuruan, Kamis (16/11/2023).
Penulis: Nanda Lusiana Saputri
Editor: Nuryanti
"Kedua pesawat ditemukan terpisah, namun sama-sama berada di sisi utara pegunungan," terangnya.
3 Jasad Awak Pesawat TNI AU Ditemukan
Saat ini, tiga jenazah awak pesawat TNI AU yang jatuh di lereng Gunung Bromo telah ditemukan.
Ketiga jenazah itu adalah Mayor Pnb Yuda A Seta, Kolonel Pnb Subhan, dan Kolonel Adm Widiono Hadiwijaya.
Sementara, Letkol Pnb Sandhra Gunawan belum ditemukan, dan masih dalam proses pencarian.
"Saat ini dua jenazah sudah ditemukan, yaitu almarhum Mayor Pnb Yuda A Seta dan Kolonel Pnb Subhan."
"Dan selanjutnya untuk pesawat yang lain, Kolonel Adm Widiono Hadiwijaya sudah ketemu."
"Namun, untuk Letkol Pnb Sandhra Gunawan saat ini masih belum ditemukan, jadi sedang dalam pencarian," beber Agung.
Pesawat dalam Kondisi Baik saat Terbang
Di sisi lain, Agung memastikan dua pesawat tempur yang jatuh dalam kondisi baik dan layak terbang.
"Semua pesawat sebelum terbang dalam kondisi baik dan bagus."
"Kru pesawat juga bagus dan sehat, tidak ada masalah," kata Agung, dikutip dari TribunJatim.com.
Baca juga: 3 Kru Pesawat TNI AU Super Tucano yang Jatuh di Gunung Bromo Tewas: 1 Lagi Belum Ditemukan
Menurut Agung, pesawat EMB-314 Super Tucano buatan Embraer Brasil tersebut merupakan pesawat yang usianya tergolong muda.
"Jadi, pesawat Super Tucano ini masih bagus, umurnya masih muda sekitar 9 tahun."
"Selain itu, perawatan atau maintenance bagus dan tidak susah, sehingga kelayakan dan kesiapan pesawat tidak ada masalah," paparnya.
(Tribunnews.com/Nanda Lusiana/Deni, TribunJatim.com/Kukuh Kurniawan, Kompas.com/Imron Hakiki)