Hujan Batu hingga Abu Vulkanik Usai Gunung Marapi Erupsi, Warga Kabupaten Agam Panik dan Ketakutan
Sempat keluar rumah saat erupsi, kini warga sudah masuk ke rumah masing-masing dan binatang peliharaan juga sudah masuk kandang
Editor: Eko Sutriyanto
Gunung Marapi di Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) mengalami erupsi pada Minggu (3/12/2023) pukul 14.54 WIB.
Kepala Pos Pengamatan Gunung Api Marapi, Teguh Purnomo, mengatakan gunung aktif yang secara administratif berada di Kabupaten Agam dan Tanah Datar itu melontarkan abu vulkanik setinggi 1.000 meter/ 1 Kilometer.
“Terpantau di lihat dari arah Bukittinggi abu vulkanik setinggi kisaran 1.000 meter,” kata Teguh, Minggu (3/12/2023).
Dalam keterangan tertulis Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), erupsi terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 30 mm dan durasi sementara lebih kurang 4 menit 41 detik.
Baca juga: Erupsi Gunung Marapi Sumbar, Material Bebatuan dari dalam Kawah Terlempar ke Sekitar Puncak
Adapun erupsi ini masih berlangsung saat keterangan tertulis itu di buat.
Saat ini Gunung Marapi berada pada Status Level II (Waspada).
Rekomendasi dari PVMBG, masyarakat disekitar Gunung Marapi dan pengunjung/wisatawan tidak diperbolehkan mendaki Gunung api Marapi pada radius 3 kilometer dari kawah atau puncak. (*)
Artikel ini telah tayang di TribunPadang.com dengan judul Pasca Erupsi Gunung Marapi, Hujan Kerikil Terjadi di Sungai Pua Agam, Warga Sekitar Panik