Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Rencana Bawa Paman dan Ortu ke Jawa Temui Calon Istri Tak Kesampaian, Pratu Sandy Gugur Ditembak KKB

Rencana untuk membawa paman dan keluarganya ke Jawa itu diungkapkan Pratu Sandy saat dia pulang cuti.

Penulis: Dewi Agustina
zoom-in Rencana Bawa Paman dan Ortu ke Jawa Temui Calon Istri Tak Kesampaian, Pratu Sandy Gugur Ditembak KKB
HO/Kostrad
Rencana Pratu Sandy Primadana untuk mengajak pamannya Idrus dan orang tuanya Supriyadi dan Puriyani ke Jawa bertemu dengan calon istrinya pupus sudah. Pratu Sandy Primadana, prajurit Kostrad asal Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur menjadi satu dari dua prajurit yang gugur akibat kontak senjata dengan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua pada Kamis (30/11/2023) sore. 

TRIBUNNEWS.COM, TENGGARONG - Rencana Pratu Sandy Primadana untuk mengajak pamannya Idrus dan orang tuanya Supriyadi dan Puriyani ke Jawa bertemu dengan calon istrinya pupus sudah.

Rencana itu tak pernah kesampaian.

Pratu Sandy Primadana gugur dalam tugas di Papua, Kamis (30/11/2023) lalu tepat 18 hari jelang hari ulang tahunnya ke-25.

Pratu Sandy lahir di Balikpapan 18 Desember 1998.

Baca juga: Sehari Sebelum Gugur dalam Baku Tembak di Nduga, Pratu Sandi Sempat Komunikasi dengan Ibunya

"Pak saya mau berangkat tugas, doakan ya. Desember nanti saya selesai tugas, bapak sama orang tua saya nanti saya bawa ke Jawa ya. Saya mau menikah, calon saya anak yatim piatu," demikian kata-kata terakhir Pratu Sandy yang diucapkannya kepada sang paman, Idrus.

Ucapan Pratu Sandy itu masih diingat jelas oleh Idrus.

Dia tak menyangka dan sempat tak percaya itulah momen pertemuan terakhirnya dengan sang keponakan.

BERITA TERKAIT

"Almarhum memang dekat dengan saya, sudah seperti anak sendiri. Orangnya baik dan sabar," ucap Idrus saat ditemui TribunKaltim.co di rumah duka.

Rencana untuk membawa paman dan keluarganya ke Jawa itu diungkapkan Pratu Sandy saat dia pulang cuti dan hendak kembali berangkat untuk tugas beberapa waktu lalu.

Saat itu, Sandy mengatakan kepada Idrus kalau dirinya berencana membawa kedua orangtuanya untuk tinggal di Pulau Jawa setelah tugasnya berakhir di bulan Desember 2023 ini.

"Ini yang masih saya ingat dan membuat sedih ingin menangis," ucapnya terbata-bata.

Pratu Sandy, prajurit TNI Satgas Pamtas Mobile Batalyon Infanteri (Yonif) Mekanis Rider 411/Pandawa asal Kutai Kartanegara ini gugur dalam tugas menjaga kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Baca juga: Gugurnya Pratu M Fadli akibat Serangan KKB Membuat Keluarga di Bengkulu Terpukul: Tapi Kami Bangga

Pratu Sandy salah satu dari dua prajurit TNI yang gugur setelah diserang Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Kabupaten Nduga, Papua Pegunungan, Kamis (30/11/2023) sore lalu.

Tak hanya Pratu Sandy Primadana, rekannya, Pratu Muhammad Fadli juga bernasib sama.

Diduga penyerangnya adalah KKB Kodap III Ndugama.

Jenazah Tiba di Tenggarong

Tangis haru keluarga pecah saat jenazah Pratu Sandy Primadana tiba di rumah duka di Perumahan Korem 611 ASN di Desa Loa Lepu, Kecamatan Tenggarong Seberang, Sabtu (2/12/2023).

Kedatangan Jenazah Pratu Anumerta Muhammad Fadli di rumah duka disambut dengan isak tangis keluarga. Fadli meninggal dunia setelah terlibat kontak senjata dengan KKB di Distrik Paro, Kamis (30/11/2023).
Kedatangan Jenazah Pratu Anumerta Muhammad Fadli di rumah duka disambut dengan isak tangis keluarga. Fadli meninggal dunia setelah terlibat kontak senjata dengan KKB di Distrik Paro, Kamis (30/11/2023). (TribunBengkulu.com/Abdurrahman Wachid)

Di rumah duka, pelayat mulai berdatangan usai mendengar kabar kedatangan jenazah Pratu Sandy.

Pantauan Tribun Kaltim, karangan bunga sebagai ucapan bela sungkawa juga nampak berjejer.

Idrus, Paman Pratu Sandy, dengan mata berkaca-kaca bercerita kenangan terakhirnya dengan almarhum.

Idrus mengatakan, kepastian kabar keponakannya gugur diterima keluarga pada Kamis (30/11/2023) menjelang maghrib.

Pihak keluarga pun syok dan tidak percaya atas kepergian pemuda berusia 25 tahun itu.

"Saat diberi kabar pihak keluarga sampai saat ini masih syok dan masih tidak percaya mengenai kejadian yang menimpa Pratu Sandy," ujar Idrus.

Baca juga: Keluarga Anggota Brimob Korban Serangan KKB Papua Terima Santunan Rp 451,30 Juta

Sang Ayah, Supriadi, terlihat melangkah gontai sembari dipapah oleh para kerabat masuk ke dalam rumah setelah pulang dari perjalanan ke Kecamatan Kota Bangun untuk urusan pekerjaan.

Almarhum sempat berkomunikasi dengan ibunya sehari sebelum terjadi kontak tembak.

Saat itu, sang ibu sempat berbincang dan menanyakan keadaan di pos jaga.

Tidak disangka, saat itu merupakan kali terakhir sang ibu berbincang dengan almarhum.

Jenazah Dimakamkan di TMP Bukit Biru Tenggarong

Komandan Kodim 0906/KKR, Letkol Inf Jeffry Satria juga menyambangi langsung rumah duka.

Selain berbelasungkawa, Jeffry juga mengupayakan jenazah almarhum segera dipulangkan untuk bisa dimakamkan di Kutai Kartanegara.

"Saya selaku Dandim 0906/KKR turut berduka cita atas gugurnya prajurit-prajurit terbaik kita di Papua. Ini kehilangan berat bagi kami, terutama untuk pihak keluarga," imbuhnya.

Jenazah Pratu Sandy langsung dimakamkan di taman makam pahlawan (TMP) Bukit Biru, Tenggarong, Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, Sabtu (2/12/2023) malam.

Sebelumnya, jenazah tiba di Bandara APT Pranoto Samarinda, Sabtu (2/12/2023) sekira pukul 16.25 Wita.

Upacara penyambutan kedatangan jenazah Pratu Sandy digelar di bandara oleh para prajurit TNI dan dipimpin langsung oleh Komandam Korem (Danrem) 091/ASN, Brigadir Jenderal (Brikjen) TNI Yudhi Prasetiyo.

Setelah upacara berlangsung dengan hikmat, jenazah dimasukkan ke dalam mobil ambulan untuk kemudian dibawa ke rumah duka.

"Di sini disambut langsung Danrem, untuk selanjutnya dibawa ke Tenggarong," ungkap Komandan Kodim (Dandim) 0901/Samarinda, Kolonel Czi Eko Supri Setiawan.

Kolonel Czi Eko Supri Setiawan berpesan ke masyarakat, bahwa membela negara tidak hanya sekadar ucapan saja, tetapi juga jiwa ragapun bisa untuk mempertahankan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) ini.

Sama halnya dengan apa yang telah terjadi kepada almarhum Pratu Sandi Primadana, yang telah gugur lantaran melawan kelompok bersenjata di Papua.

"Ini contoh yang nyata, bagi seluruh masyarakat ini bentuk bela negara. Rasa cinta tanah air itu bisa dibuktikan dengan profesi apapun, kalau di TNI tugas operasi bawa nama negara," pungkasnya.

Sosok Pratu Sandy

Pratu Sandy lahir di Balikpapan 18 Desember 1998.

Ia meninggal dunia dalam tugas membela negara hanya 18 hari menjelang hari kelahirannya.

Ia merupakan putra dari Supriyadi dan Puriyani yang beralamat di Jalan Jelawat No 18 RT/RW 004 Timbau, Kecamatan Tenggarong, Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur.

Pratu Sandy merupakan penembak jitu.

Hal tersebut dibuktikan dengan jabatan yang Pratu Sandy emban sebelum gugur.

Ia adalah Tamtama Penembak Senapan (Tabak Pan).

Ia merupakan alumni SMA Negeri 2 Tenggarong.

Setelah lulus dari bangku sekolah, ia langsung mendaftar untuk menjadi anggota Kostrad dan melanjutkan pendidikan sebagai prajurit.

Panglima Berduka

Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto menyatakan rasa duka atas gugurnya dua prajurit TNI di Distrik Paro, Kabupaten Nduga.

"Saya selaku Panglima TNI berdukacita atas gugurnya prajurit-prajurit terbaik kita di Papua," kata Agus di Mabes AD dikutip dari keterangan yang diterima TribunKaltim.co, Jumat (1/12/2023).

Agus memastikan TNI akan memenuhi hak bagi anggota keluarga yang ditinggalkan dari kejadian nahas tersebut.

"Hak-haknya akan kita penuhi, ada dari Asabri itu Rp 450 juta, kemudian juga ada 12 kalau gaji, itu satu tahun ya, kita berikan gaji penuh, ada dari BRI, BJN, kurang lebih hampir Rp 600 juta lebih lah, per orangnya," ucap Agus.

Kronologis Baku Tembak

Pratu Sandy Primadana, prajurit Kostrad asal Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur menjadi satu dari dua prajurit yang gugur akibat kontak senjata dengan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua, Kamis (30/11/2023) sore.

Berdasarkan kronologi yang beredar, dua anggota TNI ditembak KKB Papua saat melaksanakan kegiatan mengambil air dari pos.

Gugurnya pemuda lajang berusia 25 tahun itu diketahui dari laporan kepada Korem 172/PWY, Komando Resor Militer yang berada dibawah komando dari Kodam XVII/Cenderawasih.

Dalam laporan tersebut disebutkan terjadi kontak tembak antara Satgas Pamtas Mobile Yonif R 411/PDW dengan Kelompok Separatis Teroris (KST) Kodap III Ndugama yang dipimpin Egianus Kogoya di Distrik Paro Kabupaten Nduga.

Saat itu, Pratu Sandy bertugas di Satgas Pamtas Mobile Yonif R 411/PDW.

Saat baku tembak itulah Pratu Sandy diduga terkena peluru.

Tak hanya Pratu Sandy, rekannya bernama Prada Muhamad Fadli yang berasal dari Kabupaten Bengkulu Utara, Provinsi Bengkulu, juga menjadi korban meninggal dunia dalam baku tembak itu.

Dalam laporan itu diketahui KST Kodap III Ndugama menyerang Pos Paro Satgas Pamtas Mobile Yonif R 411/PDW menggunakan senjata api jenis SO Minimi.

"Iya memang benar kabar duka bahwa prajurit TNI asal Kutai Kartanegara telah gugur," ujar Dandim 0906/KKR, Letkol Inf Jeffry Satria.

Sebagian artikel ini telah tayang di TribunKaltim.co dengan judul Soal Rencana Nikah di Desember, Pesan Terakhir Pratu Sandy yang Gugur Usai Kontak Senjata dengan KKB

Sumber: Tribun Kaltim
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas