Agen Wajibkan Para Pengungsi Rohingya Bayar Uang Sebelum Diberangkatkan ke Aceh
Etnis Rohingya membayar ongkos kapal saat diselundupkan ke Indonesia bisa menghabiskan uang Rp28 juta per orang.
Editor: Erik S
TRIBUNNEWS.COM, SIGLI - Para pengungsi Rohingya diwajibkan membayar uang terlebih dahulu kepada agen agar bisa berlayar di Aceh, Indonesia.
Modus tersebut terkuak setelah polisi menangkap, HM (70) di Kamp Mina Raya, Kecamatan Padang Tiji November 2023,
HM yang tinggal di Cong Bazer, Bangladesh itu, diduga sebagai agen yang menyelundupkan etnis Rohingya dari kamp Bangladesh ke Kabupaten Pidie, Aceh.
Baca juga: Dalam 2 Minggu Terakhir, 30 Pengungsi Rohingya Melarikan Diri dari Kamp Pengungsian Blang Mangat
Data Polres Pidie, ternyata HM tidak bekerja sendirian dalam membawa etnis Rohingya melalui jalur laut menggunakan kapal kayu.
HM bekerja dengan tiga rekannya adalah Zahangir sebagai agen dan Saber sebagai kapten kapal, yang kedua agen itu berhasil kabur ke hutan saat mendarat di bibir pantai Blang Raya, Kecamatan Muara Tiga (Laweung).
Pemeriksaan HM menggunakan Bahasa Bangladesh.
"Agen meminta ongkos lebih dahulu kepada setiap Rohingya sebelum kapal berangkat. Kalau ongkos tak dibayar, maka tidak dibolehkan naik kapal," kata Kapolres Pidie, AKBP Imam Asfali SIK, Jumat (8/12/2023) malam.
HM, Zahangir dan Saber yang bertugas membawa etnis Rohingya menuju perairan Pidie.
Sementara Abdullah tetap tinggal di kamp Bangladesh.
Namun, ongkos yang dikutip dari aksi kejahatan sekitar Rp3,3 miliar berhasil dibawa kabur Zahangir dan Saber saat mendaratkan 194 Rohingya di bibir Pantai Gampong Blang Raya, Kecamatan Muara Tiga (Laweung) November 2023.
HM ditangkap warga Laweung karena tidak sanggup lari akibat faktor usia.
Kata Kapolres Pidie, etnis Rohingya membayar ongkos kapal saat diselundupkan ke Indonesia bisa menghabiskan uang Rp28 juta per orang.
Baca juga: Muhaimin Iskandar Minta Kedatangan Rohingya di Aceh Dihentikan: Membawa Ketidakstabilan di Sana
Sebab, etnis Rohingya membayar kontan kepada agen. Bahwa agen itu dari Bangladesh sebagai nahkoda membawa kapal kayu.
Kapal kayu mendarat pertama dinahkodai Zahangir dan Saber. Kapal kayu kedua didaratkan Zahangir bersama Hossul Mukhtar atau HM.