Tidak hanya untuk Mengancam, Video Rekaman Pencabulan di Rumah Dinas Wabup Langkat Diperjualbelikan
Pelaku yang diduga panitia acara Dunia Melayu Dunia Islam mengajak korban untuk ikut hadir dan menginap di rumah Dinas Wakil Bupati Langkat
Editor: Eko Sutriyanto
Video sodomi yang dilakukan ZS selalu disimpan ZS di handycam yang kerap digunakannya secara diam-diam saat sedang mengeksekusi para korban.
"Dia tu (ZS) kata si AD selalu merekam aktivitasnya itu secara diam-diam.
Kadang ZS menggunakan video tersebut untuk mengancam korbannya. Pengakuan si AD, dia dah lama jadi korban ZS. Makanya dia tau semuanya," ujar H.
Baca juga: Satgas Ungkap Kendala Usut Dugaan Pelecehan Seksual Ketua BEM UI Melki Sedek Huang
Hal ini diungkapkan oleh ibu korban berinisial H saat ditemui wartawan di kediamannya di Kecamatan Stabat.
"Anak saya diajak ZS (pelaku) untuk nginap di Rumah Dinas Wakil Bupati Langkat. Sebelum pergi pun, anak saya ini sempat pamit sama saya.
Pengakuan anak saya, setiba di rumah dinas, anak saya pun mandi untuk membersihkan diri. Tanpa disadari, ZS ternyata merekam anak saya yang sedang mandi," ujar ibu korban, Kamis (4/1/2024).
Video yang direkaman tersebut kemudian ditunjukkan ZS kepada korban.
Siapa sangka video itu dijadikan ZS untuk mengintimidasi korban.
Ia mengancam akan menyebarkan video jika korban tak mau melayani nafsu bejat pelaku.
"Anak saya dipaksa untuk menghisap kemaluannya.
Kalau anak saya gak mau, dia (ZS) ngancam akan menyebarkan video anak saya sedang mandi," ujar ibu korban dengan nada kesal, sembari menunjukkan sebuah bukti rekaman video.
ZS juga merekam saat korban tengah mengisap kemaluannya.
Dan rekaman itu pun dijadikan pelaku sebagai senjata untuk kembali mengancam korban, agar tak menceritakan kejadian itu kepada siapa pun termasuk orangtua korban.
Mirisnya lagi, DF bukan satu-satu korban atas prilaku bejat yang dilakukan oleh ZS.