Wanita di Baubau Tewas Diduga Dianiaya Suami, Sempat Curhat Takut Pulang karena akan Dibunuh
Berdasarkan informasi yang dihimpun, korban berinisal SM tersebut baru saja pindah sekitar satu bulan di rumah yang menjadi tempatnya meregang nyawa
Editor: Eko Sutriyanto
Laporan Wartawan TribunnewsSultra.com Harni Sumatan
TRIBUNNEWS.COM, BAUBAU - Mayat seorang wanita berinisial SM (36) ditemukan di Kelurahan Waruruma Kecamatan Kokalukuna Kota Baubau Provinsi Sulawesi Tenggara, Senin (15/1/2024).
Saat awak TribunnewsSultra.com tiba di lokasi, warga sekitar rumah telah memadati tempat kejadian perkara serta garis polisi telah terpasang mengelilingi rumah tersebut.
Kepala Kepolisian Sektor Kokalukuna IPDA Muhammad Arif mengatakan pihaknya menerima laporan dari masyarakat mengenai penemuan mayat seorang wanita.
Tubuh wanita ini pertama kali ditemukan oleh warga sekitar setelah mendobrak pintu rumah korban.
"Kami menerima laporan dari masyarakat tentang penemuan mayat seorang perempuan di Kelurahan Waruruma," ujarnya, Senin (15/1/2024).
IPDA Muhammad Arif mengatakan saat ditemukan mayat tersebut dalam posisi terlentang di lantai rumah dan tidak bernyawa.
Baca juga: Dikira Ikan Besar, Usai Didekati Ternyata Mayat Nelayan asal Pasangkayu yang Hilang 12 Hari
Terdapat tanda-tanda kekerasan namun masih diperlukan pemeriksaan lebih lanjut dengan melakukan proses visum.
"Ada tanda-tanda kekerasan, tapi kami perlu lakukan pemeriksaan lebih lanjut dan menunggu hasil visum," ujarnya.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, korban berinisal SM tersebut baru saja pindah sekitar satu bulan di rumah yang menjadi tempatnya meregang nyawa.
Mengenai penyebab hilangnya nyawa SM, Kapolsek Kokalukuna menjelaskan pihaknya masih belum mengetahui secara pasti karena masih dalam tahap pengumpulan saksi-saksi.
"Kami sedang mengumpulkan saksi-saksi jadi belum dapat diketahui," tutupnya.
Terdengar Teriakan
Pengakuan tetangga korban bernama Hasnah mengatakan, dirinya sempat mendengar teriakan korban SM pada Sabtu (13/1/2024) lalu sebelum ditemukan tewas.
"Hari Sabtu saya sempat dengar teriakannya, keras sekali suaranya," ungkapnya, Senin (15/1/2024).
Ia mengaku penasaran dengan teriakan tersebut sehingga berlari menuju rumah korban dan mengetuk pintu sambil memanggil orang yang berada di dalam namun suami korban menjawab tidak terjadi apa-apa.
"Tapi saya masih ada di situ tidak pergi karena dengar suara keras sekali.
Dari dalam dijawab sudah mbak tidak terjadi apa-apa," tuturnya.
Ia bersikukuh untuk mengetahui keadaan dari korban tersebut, tetapi suami korban masih tetap tidak membuka pintu rumah.
Hasnah menjelaskan, salah seorang anaknya bernama Akim yang saat itu berada di lokasi, menawarkan agar mendobrak pintu rumah tersebut, tetapi ditolaknya karena takut suami korban marah.
"Sempat Akim tawarkan dobrak pintu rumah, tapi saya tolak karena takut suaminya marah," jelasnya.
Hasnah juga mengaku mendengar teriakan untuk kedua kalinya sekitar jam 10 pagi namun, tidak sebesar teriakan sebelumnya.
"Sempat saya dengar teriakan lagi, sudah jam 10 pagi ke atas kayaknya. Soalnya sudah agak siang waktu itu.
Dia teriak lagi bertengkar tapi tidak sebesar yang sebelumnya," jelasnya.
Baca juga: Polisi Ungkap Identitas Mayat Perempuan di Pantai Yeh Gangga Tabanan, Cewek Berusia 19 Tahun
Karena suara pertengkaran yang ia dengar mengecil, ia pikir sudah mereda.
Namun, setelah terdengar teriakan tersebut Hasnah tidak lagi mendengar kabar korban.
Hasnah bahwa korban sudah sering bertengkar karena suaminya merupakan tipe pencemburu.
"Sering bertengkar dan curhat di sini tentang suaminya yang pencemburu," ungkapnya saat diwawancarai awak media, Senin (15/1/2024).
Ia juga membeberkan korban dulunya bekerja di salon, tetapi berhenti karena suami korban cemburu.
"Dulu korban ini kerja di salon. Dikasih berhenti, tidak dimaukan kerja karena cemburu. Di mana istrinya pergi harus diikuti," bebernya.
Kata dia, pada Jumat (12/1/2024) malam sebelum peristiwa ditemukannya SM tidak bernyawa, korban dan suami sempat bertengkar.
Korban sempat sembunyi di rumah Hasnah.
Saat itu, Hasnah sempat bertanya kepada korban mengenai apa yang terjadi.
Korban menjawab "saya bertengkar lagi, jangan bilang," ucap Harnah menirukan perkataan korban.
Ia melanjutkan, ketika korban sedang bersembunyi, suami korban melihatnya.
Sebab itulah, korban pergi sebentar, tetapi tidak lama kemudian kembali ke rumah Hasnah untuk curhat.
Dalam curhatannya itu, terlontar keluh kesah kepada Hasnah.
"Kakak, saya takut pulang, kayak dia mau bunuh saya," ucap Hasnah kembali menirukan perkataan korban.
Mendengar curhatan korban tersebut, Hasnah mencoba menenangkan korban sembari berkata "jangan begitu, pulang saja nanti tambah marah suamimu."
Lalu, pada malam yang sama, suami korban juga sempat pinjam uang kepada Hasnah senilai Rp1 juta untuk pulang ke Jawa.
Hasnah juga mengaku sempat bertanya akan pulang dengan siapa, suami korban menjawab sendirian.
"Sempat saya tanya pulang dengan siapa, dijawab sendiri," bebernya.