Bebas dari Lapas Sukamiskin, Eks Gubernur Sultra Nur Alam Besok ke Kendari, Sujud Syukur dan Ziarah
Mantan Gubernur Sulawesi Tenggara (Sultra), Nur Alam bakal sujud syukur di Masjid Al Alam setibanya di Kota Kendari, Kamis (18/1/2024) mendatang.
Editor: Theresia Felisiani
TRIBUNNEWS.COM, KENDARI - Mantan Gubernur Sulawesi Tenggara (Sultra), Nur Alam bakal sujud syukur di Masjid Al Alam setibanya di Kota Kendari, Kamis (18/1/2024) mendatang.
Hal tersebut diungkapkan Wakil Bupati Konawe Selatan, Rasyid saat menjemput Nur Alam dari Lapas Sukamiskin, Bandung, Jawa Barat, Selasa (16/1/2024) pagi tadi.
Rasyid mengatakan setibanya di Kota Kendari, Provinsi Sultra, Nur Alam akan keliling-keliling Kota Kendari untuk menyapa masyarakat.
"Nanti ada semacam sambutan, dan kemungkinan berkeliling menyapa masyarakat dan sujud syukur di Masjid Al Alam," ungkap saat dikonfirmasi melalui telepon.
Rasyid mengatakan, hal ini dilakukan Nur Alam dan pihak keluarga karena banyak masyarakat yang memberikan dukungan moril saat menjalani hukuman di Lapas Sukamiskin.
Kemudian setelah masa hukumannya berakhir, banyak masyarakat Sulawesi Tenggara yang ingin bertemu mantan Gubernur Sultra dua periode tersebut.
"Setelah sujud syukur dan salat Zuhur di Masjid Al Alam, kemudian lanjut ke Konda untuk ziarah ke makam orangtuanya," tutur Rasyid.
Mantan Gubernur Sulawesi Tenggara Nur Alam Bebas
Mantan Gubernur Sulawesi Tenggara Nur Alam bebas dari Lapas Sukamiskin, Bandung, Jawa Barat, pada Selasa (16/01/2024)
Kabar kebebasan mantan Gubernur Sultra periode 2008-2013 dan 2013-2017 tersebut dibenarkan putri NA, Sitya Giona Nur Alam, yang dikonfirmasi TribunnewsSultra.com.
"Iyya Alhamdullah sudah bebas. Ini sudah keluar dan kami menjemput," katanya melalui panggilan WhatsApp Messenger.
Kebebasan Nur Alam yang merupakan Gubernur Sultra periode 2008-2013 dan 2013-2017 tersebut sebelumnya dibenarkan Kadivpas Kemenkumham Jabar, Kusnali.
Meski bebas dari lapas, katanya, sosok terpidana kasus korupsi izin tambang itu masih dikenakan wajib lapor ke Balai Pemasyarakatan (Bapas) hingga masa hukuman selesai.
Jadwal kebebasan eks Gubernur Sulawesi Tenggara dari Lapas Sukamiskin sebelumnya juga disampaikan sang istri, Tina Nur Alam.
“Tanggal 16 Januari yah,” kata anggota Dewan Perwakilan Rakyat atau DPR RI dari Partai Amanat Nasional (PAN) tersebut ditemui di Kota Kendari, belum lama ini.
Sebelumnya, Tina menyebutkan keluarga menjemput mantan Gubernur Sultra tersebut usai bebas dari Lapas Sukamiskin.
Setelah bebas dari lapas, Nur Alam baru dijadwalkan pulang ke Sulawesi Tenggara pada Kamis (18/01/2024).
“Beliau tiba di Kendari 18 Januari, mohon doanya yah,” jelasnya.
Namun, pihak keluarga belum mempersiapkan penyambutan khusus kepada Nur Alam setibanya di kampung halamannya.
“Biasa aja, sambutan keluarga. Belum tahu (penyambutan),” ujar Tina.
Pihak keluarga disebutkan hanya menggelar syukuran kecil-kecilan di kediamannya.
“Kalau kami dari keluarga syukuran kecil-kecilan saja di rumah,” katanya menambahkan.
Kabar bebasnya mantan Gubernur Sultra Nur Alam dari Lapas Sukamiskin Bandung juga dibenarkan Kadivpas Kemenkumham Jabar, Kusnali, pada Senin (15/01/2024).
Eks Gubernur Sulawesi Tenggara tersebut bebas setelah mendapat pembebasan bersyarat (PB).
Koruptor izin tambang yang merugikan negara hingga Rp. 4,3 triliun itu menghirup udara bebas pada Selasa (16/01/2024).
“Benar, saya baru pulang dari Sukamiskin, terinfo seperti itu (Nur Alam bebas),” jelas Kusnali dikutip dari TribunJabar.id.
Baca juga: Mantan Gubernur Sulawesi Tenggara Nur Alam akan Menjalani Pembebasan Bersyarat Pekan Ini
Sosok Nur Alam merupakan koruptor kasus suap dan gratifikasi sejumlah perizinan tambang.
Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menahan Nur Alam pada 5 Juli 2017 dan dihukum hakim Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Pusat selama 12 tahun.
Di tingkat banding, Pengadilan Tinggi (PT) Jakarta, hukuman dinaikkan menjadi 15 tahun penjara.
Mantan Gubernur Sulawesi Tenggara (Sultra), Nur Alam akan bebas dari Lapas Sukamiskin Jawa Barat, Selasa (16/1/2024). Setelah bebas, Nur Alam bersama keluarga dijadwalkan pulang ke Kota Kendari, Provinsi Sultra, pada Kamis (18/1/2024) mendatang. (Istimewa)
Hak politik mantan Gubernur Sulawesi Tenggara itu juga dicabut.
Di tingkat Mahkamah Agung (MA), hukuman Nur Alam kembali turun menjadi 12 tahun penjara karena dinilai hanya terbukti melanggar Pasal 12B Undang-Undang (UU) Tipikor soal gratifikasi.
Adapun Pasal 3 UU Tipikor tentang memperkaya diri tidak terbukti.
Nur Alam kemudian mengajukan peninjauan kembali (PK), tapi kandas.
Nur Alam dianggap bersalah menyalahkan gunakan wewenangnya dan merugikan negara Rp4.325.130.590.137.(*)
Artikel ini telah tayang di TribunnewsSultra.com dengan judul Nur Alam Eks Gubernur Sulawesi Tenggara Bakal Sujud Syukur di Masjid Al Alam Kendari Pasca Bebas,