Ibu di Surabaya yang Siksa Anaknya Dikenal sebagai Paranormal, Aniaya Korban untuk Ilmu Hitam
Seorang bocah SD di Surabaya berinisial E (9) dianiaya ibunya sejak berusia 7 tahun. Pelaku bekerja sebagai paranormal dan punya banyak pelanggan.
Penulis: Faisal Mohay
Editor: Wahyu Gilang Putranto
ACA mendidik anaknya dengan keras sehingga setiap ada kesalahan korban akan mendapat hukuman fisik.
Kasat Reskrim Polrestabes Surabaya, AKBP Hendro Sukmono mengatakan tetangga sempat melaporkan kasus penganiayaan ke Dinas Sosial Surabaya pada pertengahan tahun 2023.
Baca juga: Pria asal Bengkulu Selatan Tega Aniaya Pacar, Korban Dipukul di Kuping dan Pundak Digigit
Korban kemudian dibawa ke Dinsos dan dirawat di sana selama enam bulan.
"Usia korban saat ini sembilan tahun, yang mana sebelumnya korban ini telah dititipkan selama enam bulan di Dinsos Surabaya," paparnya, Senin (22/1/2024), dikutip dari TribunJatim.com.
ACA mendatangi Dinsos dan berjanji tidak menganiaya anaknya lagi.
Setelah korban kembali ke rumah, ACA melakukan penganiayaan lagi hingga diketahui tetangga.
AKBP Hendro Sukmono mengatakan Aca kembali melakukan penganiayaan dan melanggar janjinya.
Baca juga: Mat Tanjar Alami 6 Luka Usai 1 Menit Carok Madura 2 vs 4 Lawan Hasan, Pelaku Punya Ilmu Kebal?
"Saat dibawa pulang itulah, pelaku kembali melakukan kekerasan kepada korban."
"Kekerasan yang dilakukan pelaku seperti menyiram korban dengan air panas hingga kulitnya melepuh, memukul korban, kemudian menghancurkan gigi korban menggunakan tang, pelaku juga mengikat korban," ungkapnya.
Saat ditangkap, Aca mengaku melakukan penganiayaan dalam keadaan tidak sadar.
Motif penganiayaan ini lantaran Aca sering mendapat bisikan gaib untuk menyiksa anaknya.
Kini, korban telah dibawa ke Dinsos kembali dan akan dirawat di sana sementara.
Baca juga: Ditantang Tunjukkan Siksa Kubur, Seorang Ibu Muda di Surabaya Aniaya Anaknya Secara Sadis
"Dinsos mengambil anak tersebut (korban) dan pada hari Selasa (16/1/2024), petugas Dinsos membawa korban ke Polrestabes Surabaya untuk membuat laporan polisi," pungkasnya.
Salah satu tetangga, Sulis mengatakan warga sekitar sudah sering mendengar suara penyiksaan dan tangisan korban.