Dua Kader Hanura Tewas Kecelakaan di Tol Ngawi, 28 Orang Dibawa ke RSUD Widodo, Begini Kronologinya
Dua kader meninggal bernama Hadi umar F (21) asal Mojo Lebak Mojokerto, dan Aditya Sapulete warga Lamongan.
Editor: Seno Tri Sulistiyono
“Kemarin Sabtu (3/2/2024), kami hadir ke Gelora Bung Karno Jakarta dalam rangka Kampanye Capres Ganjar Pranowo,” pungkasnya.
Diduga Kelalaian Sopir
Wakapolres Ngawi Kompol Achmad Robial mengatakan, dugaan sementara kecelakaan berawal dari kelalaian sopir bus, yang berniat mendahului truk di depannya.
“Saat ini kami masih pendalaman. Pemeriksaan dilakukan dengan analisis Kamera CCTV di Jalan Tol. Mengingat sopir bus meninggal dunia di lokasi kejadian,” ujar Kompol Achmad.
Untuk korban keseluruhan, lanjut Kompol Achmad, berjumlah 31 orang, meninggal dunia 3 orang, 28 orang dirawat di RSUD Widodo, dan 4 di Sragen.
“Saat ini 4 orang tersebut dinyatakan rawat jalan, dan sudah bisa pulang,” imbuhnya.
DPD Hanura Jawa Timur Berduka
DPD Hanura Jawa Timur menyampaikan duka mendalami atas kecelakaan anggotanya di ruas tol Solo-Ngawi.
"Kami menyampaikan duka cita mendalam. Semoga amal ibadah beliau diterima di sisi-Nya dan keluarga yang ditinggalkan diberikan ketabahan," kata Sekretaris DPD Hanura Jawa Timur Kakung Santoso.
Rombongan Brigade Hanura Jawa Timur tersebut baru saja mengikuti kampanye akbar pasangan calon presiden - calon wakil presiden nomor urut 3 Ganjar Pranowo - Mahfud MD.
Pada acara yang berlangsung di Gelora Bung Karno (GBK), Sabtu (3/2/2024), Hanura Jatim mengirim sekitar 100 personil.
Pada saat perjalanan pulang menuju Jawa Timur, kejadian kecelakaan tersebut terjadi.
"Kami belum tahu detail kronologisnya. Kami masih terus memastikan kondisi korban," kata Kakung.
Akibat kecelakaan tersebut, dua brigade meninggal dunia. Mereka adalah Aditya dan Hadi Umar yang merupakan warga Lamongan dan Mojokerto.
Tak hanya itu, 5 orang mengalami luka berat dan sekitar 20 brigade lainnya mengalami luka ringan. Masing-masing korban telah mendapatkan penanganan medis.
Hanura Jatim sejauh ini terus berkoodinasi dengan pihak terkait untuk kepastian perawatan dan asuransi para korban.