TRIBUNNEWS.COM, SINJAI UTARA -  Suryani Ahmad, kepala SD 23 Sinjai, Kelurahan Biringere, Kecamatan Sinjai Utara, Kabupaten Sinjai, Sulawesi Selatan mengklarifikasi terkait permintaan uang Rp1 juta kepada petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS).

SD 23 Sinjai diketahui menjadi lokasi TPS 18 Kelurahan Biringere.

“Tidak ada seperti itu,” ujarnya saat dikonfirmasi Tribun-Timur.com.

Baca juga: Ketua KPPS di Flores Timur Pilih Mengundurkan Diri karena Ayahnya Meninggal Dunia Hari Ini

Menurut Suryani, hal tersebut hanya miskomunikasi antara pihaknya dengan KPPS TPS 18.

“Saya hanya bercandaja, apalagi mereka itu murid saya dan sudah saya anggap anak, intinya tidak ada seperti itu,” tuturnya.

Pihaknya sangat mendukung berjalannya proses Pemilu 2024.

“Malah kami akan membantu apa menjadi kendala di TPS ini,” katanya.

Pengakuan petugas KPPS

Petugas KPPS mengaku dimintai biaya kebersihan oleh kepala SD 23 Sinjai, yang menjadi lokasi TPS 18.

“Kejadiannya itu kemarin, saat kami melakukan cek lokasi di sekolah untuk dijadikan TPS,” kata Ketua KPPS TPS 18 Kelurahan Biringere, Ainul Haq, Selasa (13/2/2024).

Kepala SD 23 Sinjai meminta uang senilai Rp1 juta, dengan alasan kebersihan.

Baca juga: Anggota KPPS Tewas karena Kelelahan, KPU: Mudah-mudahan Enggak Bertambah

“Pertamanya itu Rp1 juta dia minta katanya untuk kebersihan,” ujarnya.

Karena terlalu tinggi, ia akhirnya meminta pengurangan uang kebersihan hanya Rp400 ribu.

Meski meminta pengurangan biaya, Ainul belum menyerahkan uang tersebut.

Karena ia menganggap tak ada anggaran untuk uang kebersihan.

Baca juga: Perjuangan KPPS Bawa Logistik Pemilu hingga ke Pelosok: Bertaruh Nyawa Lewati Gunung hingga Jurang

“Makanya saya belum kasi karena sudah ada edaran dari Pemkab Sinjai soal peminjaman ruangan tidak ada biaya sedikitpun atau gratis,” tuturnya.

Penulis: Muh Ainun Taqwa

Artikel ini telah tayang di Tribun-Timur.com dengan judul Petugas KPPS TPS 18 Biringere Sinjai Ngaku Dimintai Uang Kebersihan, Kepsek: Bercandaja