Siswa SMP di OKU Ngaku Dipukul Guru Pakai Sapu dan Diancam Parang Karena Terlambat Upacara
Siswa SMP di OKU mengaku dipukul guru pakai sapu dan diancam pakai parang karena datang terlambat saat upacara bendera.
Editor: Theresia Felisiani
Pendapat yang sama juga disampaikan Kepala SMP Negeri 34 OKU Maria Indriati MPd yang ditemui di ruang guru.
Menurut Kepala Sekolah dia melihat sendiri sang guru bukan memukul namun hanya mendorong menggunakan sapu.
"Tidak benar guru kami memukul siswa apalagi sampai luka itu tidak ada, saya sudah memeriksa langsung dan memang tidak ada luka bekas pukulan sapu," terang Kepala Sekolah.
Baca juga: Atap MTs di Sumedang Roboh, 7 Siswa dan 1 Guru Alami Luka, Polisi Lakukan Penyelidikan
Dikatakan Maria dia memeriksa tubuh AY disaksikan guru-guru lainnya.
Dikesempatan itu Kepala Sekolah menjelaskan, di sekolah tempat dia mengajar memang ada sejumlah anak non muslim, Drs BS merupakan guru yang diperbantukan mengajar Agama Katolik di ruangan agama Katolik terpisah dari kelas lainnya.
Menurut Maria, Drs Bs guru yang diperbantukan dari Kemenag OKU ini memang orangnya rajin membersihkan sekitar sekolah.
Kepala Seolah juga membantah tudingan yang mengatakan Drs BS pernah mengacungkan parang ke siswa bersangkutan.
Menurut Maria, Drs BS memang sejak dulu sering membawa parang untuk memampas dan merapikan dahan-dahan liar yang ada menganggu di sekitar sekolah.
"Beliau bawa pisau bukan untuk mengancam nyawa siswa, tapi untuk merapikan pohon-pohon yang menggangu pemandangan," jelas Kepala Sekolah.
Artikel ini telah tayang di TribunSumsel.com dengan judul Siswa SMP Dipukul Guru di Ogan Komering Ulu Gegara Terlambat Upacara, Ini Kata Kepala Sekolah,