Gagal Kantongi 100 Suara, Caleg PKS Setop Aliran Air Sumur Bor ke Warga, Ngaku Kalah Serangan Fajar
Penyetopan aliran air bersih ke rumah warga dilakukan empat hari pasca-Pemilu 2024.
Editor: Seno Tri Sulistiyono
Rizal menambahkan, dia pun tak pernah memberi uang atau "serangan fajar" kepada warga selama periode Pemilu lalu, karena dia selalu membuktikan dengan kinerjanya selama menjabat.
Akan tetapi, Rizal harus menelan kekalahan pada Pemilu kali ini.
Selain suara yang terbelah, menurutnya, banyak warga memilih Caleg yang baru dikenal karena tergoda "serangan fajar".
"Putra daerah sama-sama kalah, yang menang bukan orang sini, orang Subang (Kecamatan Subang),” ujar Rizal.
Alasan Bongkar Jalan dan Nyalakan Petasan
Rizal mengungkapkan alasannya membongkar jalan dan tembok irigasi usai kalah pada Pemilu 2024.
Dia menjelaskan, tembok irigasi dibongkar oleh warga dari daerah lain.
“Urusan tembok irigasi itu permintaan dari RT 6 karena jadi banjir, bukan karena kalah, dibongkarnya oleh warga,” ucap Rizal.
Sementara jalan, lanjutnya, dia membongkarnya karena kesal dengan salah satu warga yang seolah menantangnya meski selama ini telah dia bantu.
“Orang itu setiap waktu dibantu, rumah dibantu, jalan dicor, kok tiba-tiba ngomongnya seperti menantang. Jadi karena satu orang itu saya jengkel. Jalan juga dibongkar tidak semuanya, hanya ke rumah dia saja,” jelasnya.
Terkait aksi menyalakan petasan yang sempat viral di media sosial, dia menyatakan bahwa hal itu hanya euforia.
Saat itu banyak warga datang kepadanya kemudian meminta petasan karena mengira Rizal menang Pemilu 2024.
"Jadi dewan 15 tahun bukannya menambah kekayaan, bukan tambah istri, malah yang ada sawah 120 hektar sudah habis untuk membangun dan membantu masyarakat," tutur Rizal.
"Istri juga tidak bertambah malah berkurang, dari asalnya 4, sekarang 2. Jadi sekarang mau fokus bertani lagi,” sambungnya.
Artikel ini telah tayang di TribunBanten.com dengan judul Mantan Caleg Setop Aliran Sumur Bor, Warga Cisuru Cilegon Harus Jalan Sejauh 1 Km untuk Air Bersih