Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Pekaseh dan Kader Produktif di Lombok Dipecat, Diduga Terkait Kekalahan Anak Kades dalam Pileg

Pekaseh dan kader produktif desa hingga yang dianggap tidak memilih anak sang kades dipecat secara sepihak tanpa konfirmasi terlebih dahulu

Editor: Eko Sutriyanto
zoom-in Pekaseh dan Kader Produktif di Lombok Dipecat, Diduga Terkait Kekalahan Anak Kades dalam Pileg
TribunLombok/Istimewa
(Kiri) Surat yang menonjobkan pekaseh di Lombok Timur dan (Kanan) Ilustrasi dipecat. Oknum Kades di Kecamatan Terara diduga memecat salah seorang pekaseh hingga kader produktif desa lantaran kesal dengan kekalahan anaknya yang nyaleg pada Pileg 2024 ini. 

Ditempat berbeda, salah seorang Pekaseh, Sawaludin yang juga dinonjobkan oleh sang kades menuturkan, tidak mengerti apa penyebab pasti dia dipecat.

Disinggung mengenai pilihannya pada pileg kemarin, Sawaludin menjawab dirinya bersikap netral tidak condong ke caleg manapun.

Adapun suara yang didapat anak kades di TPS tempat tinggal Sawaludin hanya 5 suara.

Sawaludin melanjutkan seharusnya jika dia melakukan kekeliruan atau kesalahan selama menjabat pekasih, harusnya pihak desa memanggilnya untuk memberikan teguran.

"Saya bingung, masyarakat saya saja tidak pernah komplain dengan kinerja saya, ini kok tiba-tiba dikasi surat non job" terangnya.

Menanggapi hal tersebut Sekdes Terara, Mustafa menyampaikan bahwa pekasih Sawaludin ini SK-nya di non aktif sementara.

Baca juga: Sempat Mengaku Polisi, Kades & 2 Rekannya Pencuri Ponsel Mahasiswa Dibebaskan, Ini Kronologisnya

Alasannya untuk dievaluasi kinerjanya, dikarenakan adanya diindikasikan ada hal-hal yang tidak sejalan dengan pimpinan terkait kinerkanya.

Berita Rekomendasi

"Semua pekasih pernah dievaluasi, itu dia makanya dinonaktifkan sementara dan dipangku jabatannya oleh pekasih yang ada," terang Mustafa.

Mustafa menegaskan tidak benar pekasih Sawaludin dinonaktifkan karena masalah politik.

"Dinonaktifkannya pekasih ini, tidak ada sangkut pautnya dengan Pileg kemarin. Ini murni pimpinan melakukan evaluasi," tegasnya.

Kasi Kesra L. Faozan Hadi juga menampik isu bahwa kader yang diberhentikan adalah kader yang tidak memilih anak kades pada pileg kemarin.

"Jadi kalau dikatakan diberhentikan itu keliru, ini tidak diperpanjang SK-nya, karena SK kader itu adalah satu tahun," tegasnya.

Kemudian pergantian kader ini sebagai upaya penyegaran, termasuk bagaimana mengoptimalkan keterwakilan wilayah/RT, karena beberapa lokasi Posyandu yang kadernya dominan berasal dari satu wilayah.

Sebagai contoh kata dia, salah satu Posyandu sekarang ini masing-masing RT menyumbangkan satu kader, artinya akan lebih efektif dalam pekerjaan kader terutama dalam hal pendataan.

Halaman
123
Sumber: Tribun Lombok
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas