Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Percepat Penanganan Banjir, Pemkot Semarang Gandeng BBWS Pemali Juana Bersihkan Saluran dari Sampah

Pemkot Semarang menggandeng BBWS Pemali Juana berencana akan membersihkan saluran dari banyak sampah dan eceng gondok untuk percepat penanganan banjir

Editor: Content Writer
zoom-in Percepat Penanganan Banjir, Pemkot Semarang Gandeng BBWS Pemali Juana Bersihkan Saluran dari Sampah
Istimewa
Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu saat meninjau kinerja rumah pompa Kali Tenggang dalam upaya pengendalian banjir belum lama ini. 

TRIBUNNEWS.COM - Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang menerapkan strategi dalam penanganan banjir dan pasca banjir dengan menggandeng Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pemali Juana.

Kepala Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kota Semarang Suwarto mengatakan, penanganan banjir yang terjadi tiga hari terakhir telah dilakukan secara maksimal dan seluruh pompa telah dioptimalkan secara penuh.

"Seperti di RSI Sultan Agung itu kewenangan BBWS Pemali Juana, tetapi kami juga menerjunkan pompa-pompa mobile di sana. Dari BBWS ada lima lalu kami tambah tiga. Di Trimulyo ada lima dari BBWS dan milik kami, di sana kedalamannya signifikan karena posisinya cekungan," ungkap Suwarto dalam keterangan persnya, Minggu (17/3/2024). 

Pascabanjir, lanjut Suwarto, pihaknya akan fokus melakukan pembersihan pada saluran-saluran yang dipenuhi sampah. Termasuk juga membersihkan eceng gondok yang memenuhi pompa-pompa.

"Kami nanti melakukan pembersihan di saluran karena banyak sampah di saluran yang dibawa banjir selama tiga hari ini. Terus bersihkan eceng gondok mulai Senin kami kerahkan, yang kemarin terseret banjir pada menumpuk di Pompa Banger dan ada di Kali Tenggang," ujar Suwarto.

Selama tiga hari terakhir, kata Suwarto, pihaknya sudah melakukan pembersihan lingkungan di semua wilayah. Organisasi Perangkat daerah (OPD) turut dikerahkan di lokasi yang sudah kering sambil menunggu daerah yang masih banjir surut.

"Kami mendorong masyarakat supaya lingkungan bersih kembali. Mudah-mudahan cuaca cerah jadi besok bisa berangsur-angsur surut. Tadi laporan sudah ada penurunan 40 sampai 50 cm," katanya.

Baca juga: Banjir di Sejumlah Titik di Kota Semarang Mulai Surut, Mbak Ita: Semua Pihak Perlu Tetap Siaga

Berita Rekomendasi

Sementara itu, Kepala BBWS Pemali Juana, Harya Muldianto menyatakan, pascabanjir akan melakukan normalisasi drainase dan peningkatan kapasitas pompa-pompa.

"Kami berupaya mengoperasikan pompa-pompa, ke depan sistem drainase harus ditata kembali. Di sistem Tenggang dan Sringin nantinya akan dilakukan normalisasi dan upgrading kemampuan pompa, sedang kami proses datanya. Ini persiapan," ujar Harya.

Harya mengatakan, normalisasi saluran yang direncanakan pertengahan tahun ini akan berfokus di Sungai Plumbon dan Sungai Tenggang. Pihaknya akan mengeruk sedimentasi, memperbesar, dan meninggikan sekaligus memperkuat tanggul.

"Sisi timur dan barat akan dinormalisasi. Normalisasi ini sementara fokus di sistem Plumbon dan Tenggang. Kami keruk sedimentasi dan kami tinggikan tanggul-tanggul, ditambah menggunakan pompa, termasuk di Plumbon dilebarkan, tanggulnya diperkuat," ucap Harya.

Lanjut Harya, pihaknya juga mengakui kapasitas pompa masih jauh di bawah kemampuan menampung beban banjir. Rata-rata kemampuan pompa, menurutnya, masih 50 persen. Kondisi itu mempersulit untuk mendorong air menuju laut.

"Pertengahan tahun kami normalisasi sungai-sungai dan pompa daerah Muktiharjo, Waru, Kandang Kebo, dan seberangnya RSI Sultan Agung," katanya.

Sebelumnya, Wali Kota (Walkot) Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu mengatakan, secara garis besar penanganan kolaboratif akan diterapkan dalam penanganan banjir. Mulai dari pengoptimalan pompa-pompa dan normalisasi drainase. 

Perempuan yang akrab disapa Mbak Ita itu menyebutkan bahwa Rumah Pompa Kali Tenggang dan Kali Sringin telah bekerja dengan maksimal. Ditambah dengan pompa-pompa portabel yang ditempatkan di sejumlah lokasi banjir

"Kali Tenggang ada enam pompa, empat pompa hidup dan dua masih pendinginan, juga ditambah dua pompa floating mobile, dan satu mobile pompa, sehingga ada sembilan pompa yang dihidupkan," ujar Mbak Ita saat ditemui di Posko Dapur Umum Kaligawe, Kecamatan Gayamsari, Sabtu (16/3/2024) lalu. 

Mbak Ita menambahkan, termasuk adapula pompa portabel yang diletakkan di sekitar Rumah Sakit Islam (RSI) Sultan Agung dan di Kelurahan Trimulyo, Kecamatan Genuk. 

"Kemudian di Sringin di belakang RSI Sultan Agung ada tujuh pompa mobile, Trimulyo banjirnya tumpahan, air di semua penjuru kumpul," pungkasnya. (*) 

Baca juga: Pemkot Semarang Raih Predikat Terbaik Pengelolaan Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau se-Jateng

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas