6 Fakta Oknum Polisi Tembak Debt Collector di Palembang, Sudah Serahkan Diri hingga Duduk Perkara
Fakta kasus polisi tembak debt collector di Palembang pada Sabtu (23/3/2024), sekitar pukul 14.00 WIB, Aiptu FN serahkan diri ke Polda Sumsel.
Penulis: Suci Bangun Dwi Setyaningsih
Editor: Garudea Prabawati
Meski begitu, Indra belum bisa menjelaskan secara detail karena belum mendapatkan laporan secara utuh.
"Namun jalan ceritanya belum didapatkan secara utuh dan tkp kejadian berada di Palembang," ungkapnya.
Indra pun menegaska, semua anggota yang terlibat apa pun mengarah ke pidana akan ada prosesnya.
"TKP kejadian di Palembang sehingga yg akan melakukan prosedur pemeriksaan dll di palembang," kata Indra.
6. Kronologi Kejadian
Diketahui, kejadian berawal saat oknum polisi Aiptu FN, di Satsabhara Polres Lubuklinggau tak sengaja bertemu di TKP (tempat kejadian perkara).
Mobil FN dan kedua debt collector itu sempat bersenggolan.
Lantas, karena tak Terima FN keluar dari dalam mobilnya langsung mengeluarkan diduga satu pucuk senjata api (Softgun) dari pinggang pelaku.
FN langsung mengarahkannya menembak ke korban Robert akan tetapi tidak mengenai korban.
Masih mengutip Tribun Sumsel, FN kemudian memukul korban Robert menggunakan senjatanya mengenai kepala bagian kirinya.
Selanjutnya, FN kembali ke dalam mobil dan mengambil senjata tajam jenis sangkur lalu mengejar Deddy dan menembakkan senjatanya (softgun).
Senjata tersebut, mengenai tangan kanan Deddy.
Deddy terjatuh, pada saat terjatuh FN langsung menusukkan pisau ke arahnya.
Pisau itu, mengenai leher belakang sebelah kiri, punggung belakang, bahu sebelah kiri dan lengan sebelah kiri.
Kemudian, keduanya langsung dibawa ke RS Siloam dan pelaku langsung melarikan diri.
Kronologi versi Aiptu FN dan Istrinya
Sementara kejadian menurut versi Aiptu FN dan istri yakni ketika ada dua orang yang mendekat yang seolah-olah kenal.
Namun, tak dihiraukan oleh Aiptu FN dan istri.
"Klien tidak menghiraukan mereka, lantas masuk ke dalam mobil," kata Rizal, kuasa hukum si oknum polisi itu.
Ketika masuk ke dalam mobil dan hendak keluar dari area parkir, dua mobil yang dikendarai para debt collector menghadang mobil Aiptu FN.
"Menurut informasi istri Aiptu FN, ada sekitar 12 orang debt collector yang ada di lokasi. Mereka dua mobil, satu hadang dari depan satu lagi dari belakang," ungkapnya.
Salah satu debt collector mendekati Aiptu FN sambil menanyakan STNK.
"Karena bukan wewenang mereka menanyakan STNK, maka klien kami tidak mau menunjukkan sampai debt collector merampas kunci mobil dan mengalami luka di tangan karena ada tarik menarik kunci," ucapnya.
"Merasa tidak sanggup lagi makanya masuk ke mobil dan ambil sangkur, kalau senjata api itu memang sudah ada. Itu dilakukan untuk mempertahankan objek supaya tidak dirampas," tambah Rizal.
Rizal menambahkan, pasca kejadian, dua orang anak Aiptu FN juga mengalami trauma dari kejadian tersebut.
Sebagian artikel ini telah tayang di TribunSumsel.com dengan judul Diimbau Serahkan Diri, Kuasa Hukum Polisi Tembak Debt Collector Sebut Kliennya Sedang Tenangkan Diri dan Sripoku.com dengan judul Bawa Sangkur & Pakaian Robek, Aiptu FN Serahkan Diri ke Polda Sumsel Buntut Penusukan Debt Collector
(Tribunnews.com/Suci Bangun DS, Rachmad Kurniawan, Andyka Wijaya)