Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Kasus Penganiayaan Anggota KKB Defianus Kogoya, Mahasiswa Manokwari Tuntut Keadilan HAM Bagi OAP

Mahasiswa menuntut adanya keadilan bagi Orang Asli Papua, terkait kasus penganiayaan yang terjadi di Jayawijaya, Papua Pegunungan, belum lama ini.

Editor: Dewi Agustina
zoom-in Kasus Penganiayaan Anggota KKB Defianus Kogoya, Mahasiswa Manokwari Tuntut Keadilan HAM Bagi OAP
Dokumentasi Pendam Kasuari
Gabungan Mahasiswa di Manokwari menggelar aksi demo damai di depan Kampus Universitas Papua (Unipa), Jalan Gunung Salju Amban, Manokwari, Papua Barat, Selasa (26/3/2024). Mereka menuntut adanya keadilan bagi Orang Asli Papua, terkait kasus penganiayaan yang terjadi di Jayawijaya, Papua Pegunungan, belum lama ini. 

TRIBUNNEWS.COM, MANOKWARI - Kasus penganiayaan terhadap orang asli Papua (OAP) yang juga anggota Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB), Defianus Kogoya berbuntut panjang.

Gabungan Mahasiswa di Manokwari menggelar aksi demo damai di depan Kampus Universitas Papua (Unipa), Jalan Gunung Salju Amban, Manokwari, Papua Barat, Selasa (26/3/2024).

Mereka menuntut adanya keadilan bagi Orang Asli Papua, terkait kasus penganiayaan yang terjadi di Jayawijaya, Papua Pegunungan, belum lama ini.

"Kami ingin menyuarakan keadilan di tanah Papua," kata Ketua GMKI Cabang Manokwari, Margareth Lina Sabarofek dalam orasinya.

Baca juga: Penyerangan di Paniai Papua yang Tewaskan 2 Polisi Diduga Dilakukan KKB Pimpinan Aibon Kogoya

Para demonstran terdiri dari gabungan Organsisasi Mahasiswa yakni, GMNI, GMKI, PMKRI, PMII, KOHATI, serta Amnesty International Chapter Unipa.

Pantauan di lokasi, aksi ini digelar mulai pukul 09.30 WIT.

Para demonstan menggunakan satu unit mobil pikap, sembari bergantian menyuarakan orasi.

Berita Rekomendasi

Aksi ini direncanakan bakal berlanjut ke kantor MRPB, Kodam XVIII/Kasuari, dan Kanwil Kemenkumham Papua Barat.

Hingga berita ini dimuat, aksi demonstrasi masih berlangsung.

Sebelumnya diberitakan, beredar video penyiksaan warga diduga oleh oknum prajurit TNI di media sosial X pada Kamis (21/3/2024) malam.

Kepala Dinas Penerangan TNI AD (Kadispenad) Brigjen Kristomei Sianturi mengatakan, penganiayaan itu dilakukan di Pos Gome Satgas Pengamanan Perbatasan (Pamtas), Puncak, Papua Tengah, pada 3 Februari 2024.

Namun video penganiayaan itu baru tersebar di media sosial pada Kamis (21/3/2024).

Dalam video yang dibagikan oleh akun @jefry_wnd, dinarasikan bahwa penganiayaan itu terjadi di Yahukimo.

Dinarasikan juga anggota TNI menyiksa warga sipil yang diduga jaringan TPNPB.

Baca juga: BREAKING NEWS : 2 Polisi di Paniai Tewas Ditembak KKB saat Amankan Hellypad, 2 Senpi Hilang

Selain itu, pada Jumat (22/3/2024) beredar pula video lain di media sosial Whats App.

Video tersebut juga menunjukkan penyiksaan serupa namun dari sudut yang berbeda.

Kemiripan kedua video tersebut terdapat pada warna cat dan pola pada drum yang digunakan sebagai alat penyiksaan.

Kronologis Penganiayaan

Panglima Kodam XVII/Cenderawasih Mayjen Izak Pangemanan mengungkapkan kronologi penganiayaan terhadap Defianus Kogoya, anggota KKB yang videonya tersebar di media sosial.

Dalam video itu, Defianus tampak dimasukkan ke dalam drum air.

Ia lalu dipukuli hingga disayat menggunakan senjata tajam oleh sejumlah prajurit TNI.

Izak Pangemanan mengatakan, Defianus merupakan salah satu pelaku pembakaran puskesmas di Distrik Omukima, Kabupaten Puncak, Papua Tengah, pada 3 Februari 2024.

Terkini Polisi Militer (POM) TNI telah menetapkan 13 prajurit TNI sebagai tersangka atas penyiksaan tersebut.

Belasan prajurit tersebut berasal dari Batalyon Infanteri (Yonif) Raider 300/Braja Wijaya.

Jumlah tersangka kemungkinan masih bisa bertambah atau berkurang.

Saat ini, para tersangka ditahan di Instalansi Tahanan Militer Maximum Security Polisi Militer Kodam (Pomdam) III/Siliwangi.

Diketahui, Yonif Raider 300/Braja Wijaya merupakan Satgas Pamtas yang bermarkas di Cianjur, Jawa Barat dan dilepas untuk operasi di Papua pada April 2023.

"Sudah dilakukan pemeriksaan terhadap 42 orang prajurit TNI, dan dari 42 prajurit tadi sudah ditemukan indikasi 13 prajurit yang benar-benar melakukan tindakan kekerasan," kata Brigjen Kristomei Sianturi saat konferensi pers di Subden Denma Mabes TNI, Senin (25/3/2024).

Artikel ini telah tayang di Tribunpapuabarat.com dengan judul BREAKING NEWS: Mahasiswa Manokwari Gelar Demonstrasi Tuntut Keadilan HAM Bagi OAP

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas