Banjir dan Longsor Enrekang: Dua Dusun Terisolir dengan Kondisi Aliran Listrik Padam
Kerugian material akibat banjir dan longsor terdiri dari 1 unit sarana pendidikan, 6 unit rumah rusak berat, 118 unit rumah terendam.
Penulis: Taufik Ismail
Editor: Seno Tri Sulistiyono
Laporan Wartawan Tribunnews Taufik Ismail
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Bencana banjir dan longsor melanda Kabupaten Enrekang, Provinsi Sulawesi Selatan, Jumat, (3/5/2024).
Banjir dan longsor dipicu hujan dengan intensitas tinggi terjadi pukul 04.00 WITA.
Berdasarkan laporan Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) BNPB hingga Minggu (5/5/2024), wilayah terdampak banjir dan longsor meliputi Kelurahan Lewaja, dan Galonta di Kecamatan Enrekang.
Baca juga: 13 Kecamatan Terdampak Banjir dan Longsor di Kabupaten Luwu, Ribuan Rumah Tenggelam
"Selain itu Desa Lebang, Pinang, Taulan, dan Pundilemo di Kecamatan Cendana," kata Kapusdatin BNPB Abdul Muhari.
Kejadian banjir dan longsor tersebut menyebabkan 124 KK terdampak. Sementara itu kerugian material terdiri dari 1 unit sarana pendidikan, 6 unit rumah rusak berat, 118 unit rumah terendam.
"Kemudian 26,6 Hektare lahan pertanian terdampak, dan 49 ekor ternak (sapi dan kerbau) terdampak," katanya.
Informasi dari Pusdalops BPBD Kabupaten Enrekang, Minggu (5/5) sebagian besar wilayah terkena banjir sudah surut.
Namun untuk jalan yang sudah bisa dilalui masih ada potensi terjadinya longsor susulan.
Ia mengatakan terdapat 2 Dusun terisolir yaitu Dusun Batu Ciak dan Dusun Palembongan di Desa Bungin Kecamatan Bungin dengan kondisi saat ini jalan masuk tidak bisa terakses karena sulitnya medan serta alat berat tidak bisa masuk.
"Aliran listrik dan jaringan mati, alat perhubungan yang digunakan saat ini menggunakan jalur komunikasi HT milik Orari (Core)," katanya.
Penanganan bencana banjir dan longsor personil BPBD Kabupaten Enrekang melakukan kaji cepat dan berkoordinasi dengan TNI, Polri, Pol PP, Damkar, Dinkes, Dinsos, Orari (Core), dan Kejari. BPBD Mendirikan Posko Induk Penanggulangan Bencana. Tim gabungan melakukan pembersihan material banjir dan longsor dengan alat berat Excavator.
"Bupati Kabupaten Enrekang menetapkan Status Tanggap Darurat bencana Banjir, Banjir Bandang, Tanah Bergeser/Amblas dan Tanah Longsor selama 14 hari terhitung mulai tanggal 3 - 17 Mei 2024," pungkasnya.