Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Sepak Terjang Eks Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi Ikut Telusuri Kasus Vina Cirebon 

Selain pengacara kondang, eks Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi juga turun gunung di kasus pembunuhan Vina Cirebon, bak reporter dia menemui para saksi.

Editor: Theresia Felisiani
zoom-in Sepak Terjang Eks Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi Ikut Telusuri Kasus Vina Cirebon 
Kolase Tribunnews.com/ist
Mantan Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi dan Film Vina: Sebelum 7 Hari. Selain pengacara kondang, eks Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi juga turun gunung di kasus pembunuhan Vina Cirebon, bak reporter dia menemui para saksi. 

"Sampai situ tugas saya hanya mendengarkan bukan menyimpulkan," jelasnya.

Baca juga: Sosok ini Jadi Asisten Dedi Mulyadi Ungkap Kasus hingga Temui Saksi-saksi di Kasus Vina Cirebon 

Kolase foto Dedi Mulyadi dan Fery Heriyanto, Feri Heriyanto bantu Dedi Mulyadi ungkap kasus pembunuhan Vina Cirebon 
Kolase foto Dedi Mulyadi dan Fery Heriyanto, Feri Heriyanto bantu Dedi Mulyadi ungkap kasus pembunuhan Vina Cirebon  (kolase Tribunnews.com/ist)

Setelah itu, Dedi coba pergi ke Cirebon menelusuri lokasi kejadian seperti kesaksian Aep.

Terlebih Aep mengaku melihat aksi pelemparan batu ke arah Vina dan Eky.

Bahkan ia mengingat wajah Pegi Setiawan meski sudah delapan tahun berlalu. Kini, Pegi Setiawan ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus pembunuhan Vina Cirebon

Di Cirebon, Dedi bertemu Fery yang merupakan warga sekitar. Sembari menyusuri TKP, Fery membantah kesaksian Aep.

Disusul bantahan dari warga lainnya.

"Saya ketemu dengan semua, saya mendengarkan. Akhirnya saya berkesimpulan bahwa tidak mungkin orang melakukan pembunuhan pemerkosaan pada waktu yang sama dengan posisi yang berbeda," bebernya.

Profil Dedi Mulyadi 

Berita Rekomendasi

Dedi Mulyadi lahir di Kampung Sukadaya, Desa Sukasari, Kabupaten Subang pada 11 April 1971.

Anak bungsu dari sembilan bersaudara itu lahir dari keluarga sederhana.

Ayahnya bernama Sahlin Ahmad Suryana, pensiunan Tentara Prajurit Kader yang hanya berkarya di kemiliteran sampai usia 28 tahun karena sakit.

Ibunya, Karsiti tidak mengenyam bangku sekolah, tapi sempat menjadi aktivis Palang Merah Indonesia (PMI).

Karsiti menjadi tulang punggung keluarga dengan bekerja menjadi kuli tandur dan nyangkul di sawah.

Oleh sebab itu, Dedi sejak kecil sudah terbiasa membantu ibunya menggembala domba dan berladang.

Dedi juga menjual es mambo, layang-layang, kayu bakar yang dikumpulkan sepulang sekolah, serta menjadi kuli batu bata.

Halaman
1234
Sumber: TribunJakarta
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas