Imigran di Cisarua Bogor Sering Buat Warga Kesal: Hidup Jorok dan Berbuat Semaunya
Kasie Pemberdayaan Masyarakat (KPM) Kelurahan Cisarua Indra Sutrisna mengatakan Imigran kerap membuat masalah dan masyarakat lokal setempat pun kesal.
Editor: Erik S
Di sisi lain, di Kelurahan Cisarua ini terdapat 122 imigran.
Wilayah Kelurahan Cisarua sendiri memiliki 5 RW serta 19 RT dan lima kampung.
Imigran berjumlah 122 orang dan menyebar di beberapa kampung dikawasan ini.
“Kampungnya ada Kampung Anyar, Burujul, Babakan Haji, Gipari, Cibeureum Arayak. Lima kampung lah. Mereka tersebar tapi paling banyak di Burujul dan Ciberueum Arayak,” ungkapnya.
Baca juga: Penderitaan Imigran Sub-Sahara Afrika, Mati Kehausan Sampai Meminum Air Kencing Sendiri
Indra melanjutkan, yang tercatat ini baru Kepala Keluarga (KK) nya saja.
“Kalau untuk di kelurahan Cisarua ini ada 122 orang. 122 ini mereka baru pe kepala diitungnya. Jadi baru satu dihitungnya. Kita juga belum tahu apakah mereka punya anak atau bawa keluarga lain. Jadi baru dihitungnya satu saja,” tandasnya.
Perkuat desa binaan
Kantor Imigrasi Kelas I Non TPI Bogor terus perkuat Desa Binaan Imigrasi yang baru dibentuk di wilayah Kelurahan Cisarua, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bogor.
Penguatan ini dilakukan di beberapa sektor terkait keimigrasian warga negara asing (WNA) yang tinggal di kawasan Cisarua ini.
“Untuk sosialisasi ini kita penguatan di bidang Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO), kawin campur, serta pencegahan Pekerja Migran Indonesia (PMI) non prosedural yang ada di Kelurahan Cisarua,” kata Pelaksana harian (Plh) Kepala Kantor Imigrasi Rima Wulandari kepada TribunnewsBogor.com usai sosialisasi penguatan desa binaan di Royal Safari, Kamis (13/6/2024).
Baca juga: Kata Camat Cisarua soal 2 WNA yang Tewas di Bogor dalam 2 Bulan Terakhir
Rima melanjutkan, bidang-bidang yang diperkuat oleh Imigrasi ini didasari oleh banyak keluhan dari masyarakat lokal setempat.
“Karena kan memang fenomenanya banyak. Dan sepertinya tadi ada beberapa penanya juga mengeluhkan tentang tingkah laku para imigran,” jelasnya.
Gesekan antara masyarakat lokal dengan para WNA di kawasan ini cukup kuat.
Bidang-bidang yang jadi perhatian Imigrasi ini akan terus ditingkatkan.
“Kita akan bekerja sama, bergandengangan tangan dengan aparat penegah hukum (APH) merespon cepat atas ketidak nyamanan masyarakat,” ungkapnya.