Terduga Teroris di Karawang Seorang Residivis: Ditangkap 2011 dan 2018 Karena Rencanakan Aksi Teror
Terduga teroris AAR yang ditangkap di Karawang merupakan seorang residivis kasus terorisme di tahun 2011 dan 2018
Penulis: Abdi Ryanda Shakti
Editor: Erik S
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Abdi Ryanda Shakti
TRIBUNNEWS.COM, JABAR - Seorang terduga teroris berinisial AAR berhasil ditangkap di kawasan Karawang, Jawa Barat pada Senin (15/6/2024).
Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Trunoyudo Wisnu Andiko mengatakan jika AAR merupakan seorang residivis.
"AAR yang juga merupakan residivis kasus terorisme di tahun 2011 dan 2018," kata Trunoyudo kepada wartawan, Sabtu.
Baca juga: Densus 88 Tangkap Terduga Teroris di Karawang, Warga Kenal Sebagai Tukang Bubur Sumsum
Trunoyudo mengatakan saat itu, AAR ditangkap setelah melakukan perencanaan aksi teror.
"Ini ditangkap atas perencanaan aksi teror menggunakan bahan peledak," ungkapnya.
Diduga Terafiliasi ISIS
Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri menangkap seorang terduga teroris berinisial AAR yang diduga terafiliasi dengan jaringan teroris ISIS.
Penangkapan terhadap AAR ini dilakukan pada Sabtu (15/6/2024) di kawasan Karawang, Jawa Barat.
"Pada hari Sabtu, 15 Juni 2024 telah dilaksanakan penegakan hukum terhadap satu orang tersangka berinisial AAR yang terafiliasi dengan kelompok pendukung ISIS di Kab. Karawang, Jawa Barat atas keterkaitannya dalam aktivitas terorisme," kata Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Trunoyudo Wisnu Andiko kepada wartawan, Sabtu.
Selain terduga teroris tersebur, Trunoyudo mengatakan pihaknya juga mengamankan sejumlah barang bukti.
Adapun barang bukti yang disita yakni sejumlah komponen elektronik hingga bahan-bahan peledak.
Namun, mantan Kabid Humas Polda Metro Jaya ini belum menyebutkan lebih detil terkait barang bukti yang disita tersebut.
Baca juga: Jampidsus Dikuntit Oknum Densus 88, Kejaksaan Agung Menanti Hasil Pemeriksaan Paminal Polri
"Selain itu, turut diamankan juga beberapa komponen elektronik dan bahan peledak yang akan digunakan oleh tersangka dalam melakukan aksi teror," jelasnya.
Saat ini, terduga teroris tersebut masih dilakukan pemeriksaan secara intensif.