Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Penampakan Rumah di Cimahi yang Dihuni 36 Orang: Atap Lapuk, Kadang Bocor tapi Tak Mampu Renovasi

Viral rumah di Cimahi dihuni 36 orang. Kondisinya memprihatinkan, hanya ada satu kamar mandi, atapnya sudah lapuk bahkan kadang bocor.

Penulis: Nanda Lusiana Saputri
Editor: Whiesa Daniswara
zoom-in Penampakan Rumah di Cimahi yang Dihuni 36 Orang: Atap Lapuk, Kadang Bocor tapi Tak Mampu Renovasi
Kolase Tribunnews.com: TribunJabar.id/Hilman Kamaludin, Istimewa/KPU Kota Cimahi
Penampakan rumah di Cimahi yang viral karena dihuni 36 jiwa. Kondisinya memprihatinkan, hanya ada satu kamar mandi, atapnya sudah lapuk bahkan kadang bocor. 

Dengan banyaknya orang yang menghuni kediaman tersebut, maka ruangan dibagi dengan cara disekat.

Untuk satu sekatnya bisa ditempati 4-5 anggota keluarga.

"Sudah sejak dulu tinggal di sini, kondisinya memang begini."

"Jadi ada yang tinggal di atas dan kamar, kalau saya tidur cuma ngampar di ruang tengah," ungkapnya.

Dengan banyak keterbatasan yang dirasakan masing-masing keluarga, mereka tetap bertahan karena keterbatasan ekonomi.

Masing-masing kepala keluarga yang tinggal di rumah tersebut hanya bekerja serabutan.

Sehingga mereka tak mampu merenovasi rumah tersebut karena pendapatan pun hanya cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.

Berita Rekomendasi

"Rumah ini sudah tua, kadang bocor, ingin direnovasi tapi gak punya uang," jelas Sri.

Bahkan, untuk kebutuhan air bersih, mereka hanya mengandalkan sumber air yang disediakan pihak RW, itu pun lokasinya cukup jauh dari rumah tersebut.

Sri menuturkan, untuk mengangkut air tersebut hanya menggunakan jerigen dan galon bekas karena selama ini ia dan kepala keluarga yang lain tak mampu membeli pipa atau membuat bak mandi.

"Mending angkut pakai galon karena gak ada uang untuk beli pipa," imbuhnya.

Baca juga: Penampakan Rumah Nenek Pegi di Cirebon, Digeledah 3 Jam, Pernah Didatangi Polisi pada 2016 Silam

Terpisah, Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Cimahi, Dikdik Suratno Nugrahawan mengatakan, kondisi rumah tersebut sebenarnya sudah diketahui sejak zaman Wali Kota Cimahi, Atty Suharti Tochija, 2012-2017.

"Waktu zamannya Wali Kota Ibu Atty, sudah dilakukan intervensi berupa bantuan-bantuan."

"Hanya memang seiring dengan waktu membuat kami baru mengetahui informasi belakangan ini," ucapnya saat meninjau rumah tersebut, Rabu (9/7/2024).

Petugas KPU Kota Cimahi lakukan coklit
Petugas KPU Kota Cimahi lakukan coklit di rumah yang ditempati 18 KK atau 46 jiwa. Temuan ini kemudian menjadi viral di media sosial. (Istimewa/KPU Kota Cimahi)
Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas