Cekcok Masalah Utang, Wanita di Surabaya Dibunuh Adik Kandung, Jasad Ditemukan di Rumah Kontrakan
Seorang wanita berinisial SA (30) ditemukan tewas di sebuah rumah kontrakan yang terletak di Karangpoh, Tandes, Surabaya, Jawa Timur.
Editor: Abdul Muhaimin
Cuma, sejak Bulan Maret-April, PR beserta ibundanya berinisial EN, tidak lagi tinggal di rumah tersebut.
Kabarnya, PR dan EN mengontrak di sebuah rumah kawasan Kelurahan Manukan, Tandes, Surabaya.
Sedangkan, si sulung SA dan si bungsu JNT, masih tinggal di rumah kontrakan tersebut.
"Dengar-dengar pindah ke Kawasan Manukan. Tapi enggak tahu Manukan mana. Yang pindah, Putri, dan ibunya aja. Bapaknya sudah meninggal lama. Kalau JNT masih sering kelihatan datang ke sini," katanya.
Menurutnya, lanjut Septa Eka, SA dan JNT memiliki kesamaan hobi yakni bermain game online; mobile legends.
Ia mengira kesamaan kesenangan hobi tersebut, yang membuat keduanya lebih akrab dan diketahui masih tinggal bersama di kontrakan tersebut.
Baca juga: Misteri Penyebab Kematian Ibu & Anak, Jasad Tinggal Kerangka, Warga Terakhir Bertemu Sebelum Covid
"Saya dengar, saat adik dan ibu diinterogasi dalam satu ruangan. SA dan JNT adiknya sering main game online; mobile legends. Cuma itu aja. Iya punya hobi yang sama," ungkapnya.
"Game online mungkin pakai HP. Nah di dalam ada lampu buat live, ring light ya, banyak itu di dalam. Kemungkinan, almarhum suka nge-live. Ada 3-4 right light," tambahnya.
Mengenai alasan keluarga tersebut memilih berpisah tempat tinggal, beberapa bulan terakhir. Septa Eka menduga, karena adanya permasalahan di antara mereka.
Beberapa cerita yang didengarnya dari para tetangga. Mereka sempat terlibat pertengkaran sebelum akhirnya memutuskan berpisah tempat tinggal.
"Kata warga di sebelah rumah. Saat lebaran itu, ada cekcok, 5 bulan lalu. Tapi kurang tahu apakah cekcok besar atau apa kecil," jelasnya.
Namun, ungkap Septa Eka, berdasarkan cerita yang didengarnya selama menjalani pemeriksaan pihak kepolisian.
Baca juga: Jasad SN Ditemukan Nyaris Tanpa Busana di Hutan, Ponsel hingga Kunci Motornya Ada di Lokasi Terpisah
Terduga pelaku PR mengaku merasa jengkel dengan perilaku sosok SA yang kerap tidak menurut, membantah, atau sulit diatur oleh ibunda mereka; EN.
"Setahu saya dari warga, dan mendengarkan dari ibunya saat diinterogasi. Almarhum susah dibilangin, dibiarkan hidup mandiri gitu. Makanya enggak diurusin. Kurang tahu karena apa. Saat dibilangin susah, suka bantu. Kata ibunya begitu," terangnya.