Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Maut di Tengah Laut, 6 Nelayan Tewas saat Cari Ikan dan Puluhan Orang Dikarantina

Enam orang ABK kapal pencari tuna tewas misterius di tengah Samudera Hindia. 30 lainnya berhasil bersandar, ada yang masuk rumah sakit dan karantina

Penulis: Muhammad Renald Shiftanto
Editor: Suci BangunDS
zoom-in Maut di Tengah Laut, 6 Nelayan Tewas saat Cari Ikan dan Puluhan Orang Dikarantina
Istimewa
Proses evakuasi ABK Kapal Motor (KM) Sri Mariana. --- Enam orang ABK kapal pencari tuna tewas misterius di tengah Samudera Hindia, sedangkan 30 lainnya berhasil bersandar, ada yang masuk rumah sakit dan karantina. 

Leptospirosis merupakan penyakit yuang disebabkan oleh bakteri leptospira yang menyebar dari kencing atau darah hewan yang terinfeksi.

Jubir Kemenkes, Mohammad Syahril menuturkan, penyakit tersebut tersebar di kapal diduga dari tikus.

"Dugaan sementara dari tikus yang ada di kapal tersebut yang menyebabkan leptospirosis," ujarnya, dikutip dari Kompas.com.

Jasad Diautopsi

Sementara itu, enam anak buah kapal (ABK) yang berada di RS Drajat Prawiranegara (RSDP) diautopsi untuk mengetahui penyebab kematian.

"Hingga saat ini masih dilakukan autopsi secara bertahap, kepada enam korban," ujar Kasubbag Hukum, Humas, dan Kerjasama RSDP, AI Hadiyani, kepada TribunBanten.com, Rabu (7/8/2024).

Hingga kini, hasil dari pemeriksaan tersebut belum keluar.

Berita Rekomendasi

"Kami belum dapat informasi lanjutan, namun nanti setelah hasil keluar mungkin ada disampaikan oleh Polda Banten," kata dia,

21 ABK Dikarantina

Terbaru ini, ada 21 ABK dari KM Sri Mariana jalani karantina di sebuah tempat penginapan di Kota Cilegon, Banten.

Karantina dilakukan untuk observasi sambil menunggu hasil lab.

Baca juga: Leptospirosis Penyakit Urin Tikus, Dapat Sebabkan Kematian, Kenali Bahayanya

"Iya benar, ada 21 orang. Tapi orang lain enggak boleh (masuk,-red) mas, hanya petugas yang bisa masuk, karena penyebabnya ini masih didalami," ujar salah satu petugas keamanan saat ditemui di lokasi, Rabu (7/8/2024).

Mengutip TribunBanten.com, penginapan tersebut dijaga ketat, hanya petugas kesehatan saja yang boleh keluar masuk.

Seluruh aktivitas para nelayan hanya dilakukan di dalam tempat penginapan.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas