Kuasa Hukum Sebut Aep Diminta Seorang Politisi untuk Ubah Keterangan: Dia Menolak, Ada Rekamannya
Kuasa Hukum Aep, Pitra Romadoni menyebut kliennya sempat dibujuk seorang politisi untuk mengubah keterangan.
Penulis: Nanda Lusiana Saputri
Editor: Sri Juliati
Pada 24 Mei 2024, Aep membeberkan kesaksiannya terkait peristiwa tewasnya Vina dan Eky, delapan tahun silam.
Aep mengungkapkan, sempat melihat pengendara motor mengenakan seragam XTC sedang dikejar seseorang.
Dia menyebut, pengendara motor itu dilempari batu.
"Kejadian itu kebetulan saya lagi di warung, terus ada pengendara motor yang berseragam XTC lewat."
"Terus langsung dilempari batu, terus dikejar-kejar, berhubung saya takut di situ, akhirnya saya pulang saja," ujarnya, dikutip dari YouTube Kompas TV, Rabu (10/7/2024).
Dikatakan Aep, ada sekira delapan orang yang mengejar Vina dan Eky.
"Bicara melempar, saya kurang tahu ya, masalahnya di situ juga anak-anak ada sekitaran delapan orang. Cuma yang memepet itu, ada empat motor," terangnya.
Dalam kesaksiannya, Aep juga sempat menyebut nama Pegi.
Aep menuturkan, Pegi kerap berada di sekitar bengkel di tempat dirinya bekerja sebagai montir di Cirebon.
"Bicara anggota geng motor itu kurang tahu juga, cuma mereka sering nongkrong saja di situ," jelas dia.
Baca juga: Aep Dikawal 4 Orang Saat Temui Ayahnya di Lembur Pakuan, Abah Rudi : Sulit Bicara dari Hati ke Hati
Dia mengungkapkan, Pegi dan gerombolannya kerap berkumpul di lokasi tempat dirinya bekerja.
Hanya saja, dia mengaku tidak tahu aktivitas yang dilakukan oleh mereka.
"Keseharian Pegi (dan gerombolannya) saya kurang tahu, yang saya tahu itu si Pegi sering kumpul sama anak-anak situ. Sering nongkrong setiap sore, kalau enggak sore, malam nongkrong di situ," ungkapnya.
Aep juga mengaku sempat diperiksa oleh ayah Eky, Iptu Rudiana, sebelum tujuh terpidana ditangkap.