Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Kelakuan para Eks Jenderal Polri di Kasus Vina, Ada yang Mulai Gerah Karena Bertele-tele

Kelakuan eks jenderal Polri di kasus Vina Cirebon, ada yang menyindir, menyerang hingga mulai gerah karena kasus 2016 itu terlalu bertele-tele.

Penulis: Theresia Felisiani
zoom-in Kelakuan para Eks Jenderal Polri di Kasus Vina, Ada yang Mulai Gerah Karena Bertele-tele
kolase Tribunnews.com/ist
Kolase foto Ricky Herbert Parulian, Susno Duadji, Vina semasa hidup dan Oegroseno. Kelakuan eks jenderal Polri di kasus Vina Cirebon, ada yang menyindir, menyerang hingga mulai gerah karena kasus 2016 itu terlalu bertele-tele. 

Justru, Oegroseno menyebut bahwa otak di balik rekayasa kasus pembunuhan hingga membuat 8 terpidana dijebloskan ke dalam bui adalah Iptu Rudiana.

"Seluruhnya adalah otaknya Iptu Rudiana, otak cerita semua ini (rekayasa)," ujar Oegroseno seperti dikutip dari Youtube Uya Kuya yang tayang pada Sabtu (10/8/2024).

Baca juga: Benarkah Susno Duadji Cari Panggung di Kasus Vina Cirebon?

Oegroseno meyakini bahwa alur peristiwa itu hanya karangan karena ia menemukan hal janggal saat membacanya.




Ia menyoroti kenapa para pelaku memindahkan korban berpindah-pindah dari satu TKP ke TKP lainnya.

"Ya sekarang kalau TKP orang dibunuh di satu tempat kemudian dipindahkan ke jalan layang. Kalau sudah dibunuh di kebun, yaudah taruh situ aja, kenapa harus dipindah lagi ke jalan layang."

"Kalau itu TKP di dalam gedung atau rumah, kemungkinan dipindah ke jalan layang lebih besar. Tapi, kalau sudah di kebun ya dibiarin aja di sana," jelas seperti dikutip dari Nusantara TV yang tayang pada Jumat (2/8/2024).

Diketahui sesuai dengan isi putusan, ada tiga TKP dalam kasus pembunuhan Vina Cirebon.

BERITA TERKAIT

TKP pertama terjadi Jembatan Layang Talun, Kabupaten Cirebon.

Selanjutnya, TKP pelemparan batu dan pengejaran di Jalan Perjuangan.

Terakhir, TKP pembunuhan dan rudapaksa di belakang showroom mobil, atau seberang SMPN 11 Cirebon, Majasem, Kesambi.

Beberapa kejanggalan lainnya di antaranya ketika Rudiana mengajak Liga Akbar, sahabat Eky, ke kantor polisi dan mengarahkannya, lalu mencurigai beberapa orang terduga pelaku hingga menangani sendiri di bidang reserse narkotika.

Rudiana juga baru membuat laporan setelah empat hari peristiwa itu terjadi.

Dia kemudian tidak meminta anaknya yang jadi korban untuk segera diautopsi.

Baca juga: Iptu Rudiana Disebut Dirigen Kasus Vina Tapi Lolos Pemeriksaan di Bareskrim

Sebelumnya, Kubu Rudiana mengklaim bahwa kliennya tersebut tidak melakukan rekayasa kasus tersebut.

Halaman
1234
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas