Update Kasus Kematian dr Aulia Risma, Polda Jateng Temukan Invoice Pemesanan
Kabid Humas Polda Jawa Tengah, Kombes Artanto mengatakan, pengakuan adanya perundungan tersebut mempermudah proses penyelidikan.
Penulis: Muhammad Renald Shiftanto
Editor: Endra Kurniawan
Diwartakan sebelumnya, Direktur Operasional RSUP dr Kariadi Semarang, Mahabara Yang Putra kepada Tribunjateng.com mengatakan bahwa memang ada kasus perundungan yang dialami oleh Aulia Risma.
Kini, pelaku perundungan tengah dicari pihak kepolisian.
"Oknum itu melakukan perundungan dengan memanfaatkan posisinya."
"Lalu melakukan kekerasan terhadap adik kelasnya," imbuh dr Abba, sapaan keseharian Mahabara Yang Putra.
Selain itu, pihak Undip juga mengakui adanya pungutan iuran yang menimpa Aulia Risma.
Menurut Yan Wisnu Prajoko, Dekan FK Undip, pungutan tersebut senilai Rp20-40 juta per bulan yang dibayarkan setiap mahasiswa.
Di setiap angkatan PPDS Anestesi Undip, ada sebanyak 7-15 mahasiswa.
Mengutip TribunJateng.com, para mahasiswa tersebut dipungut uang puluhan juta pada semester pertama atau enam bulan pertama.
Yan mengklaim, setelah itu, tak ada lagi pungutan kepada mahasiswa.
Ia menuturkan, iuran tersebut dikumpulkan untuk kebutuhan operasional mahasiswa PPDS Anestesi.
Seperti untuk menyanyi, sepakbola, atau bulutangkis.
Baca juga: Dekan FK Undip Akui Ada Pungutan Puluhan Juta, Yan Wisnu Sebut untuk Nyanyi hingga Sepakbola
"Uang digunakan untuk nyanyi, main sepakbola, bulutangkis, sewa mobil, sewa kos dan makan."
"Kebutuhan paling besar untuk biaya makan sampai dua pertiganya," kata Yan dalam konferensi pers di Undip Semarang, Jumat (13/9/2024).