Sosok Guru Penghukum Siswa Squat Jump 100 Kali, Gaji Hanya Rp 500 Ribu, Dibayar 4 Bulan Sekali
SW, guru yang menghukum siswanya squat jump 100 kali masih terguncang. Ia mengajar di SMP Negeri I STM Hilir, Deli Serdang sejak Januari 2024.
Penulis: Nanda Lusiana Saputri
Editor: Nuryanti
"Saya bertahan terus (di sini). Kalau enggak dah ku bikinnya ntah ke mana anakku," ungkapnya.
"Tolong jangan ganggu keluarga saya. Tak ada kasihan lihat kami."
"Jangan ganggu anak saya bikin kek gitu. Kalau tidak mau dididik anaknya, enggak usah sekolahkan," tandasnya.
Kondisi Psikologis SW Terguncang
Diketahui, RRS tewas pada Kamis (26/9/2024) atau tujuh hari setelah mendapat hukuman dari SW, guru mata pelajaran agama.
Suasana SMP Negeri I STM Hilir, Kabupaten Deli Serdang pun mendadak haru.
Hal itu setelah ibu RRS, Yuliana Derma Padang, mendatangi sekolah untuk menyampaikan kabar duka kematian putranya.
Saat itu, pihak kecamatan dan puskesmas sedang mengadakan apel untuk sosialisasi gizi di sekolah tersebut.
Namun, tiba-tiba Yuliana datang dengan kabar mengejutkan.
"Orang tua RRS datang pagi-pagi memberi tahu bahwa anaknya meninggal. Kami, termasuk gurunya (SW), terkejut," kata Kepala Sekolah SMP Negeri 1 STM Hilir, Suratman, Senin (30/9/2024), dilansir Kompas.com.
Atas kabar itu, SW yang memberikan hukuman kepada RRS pun tampak sangat terguncang.
Baca juga: Fakta Hukuman Squat Jump Berujung Maut di Deli Serdang, Guru Honorer Wanita Terancam Pidana
Suratman menuturkan, kondisi psikilogis SW pun goyah hingga ia meminta izin untuk tidak mengajar.
"Gurunya gemetar dan tampak depresi. Ia tidak menyangka hal ini bisa terjadi. Kami pun sama sekali tidak menduganya," ujarnya.
Setelah proses belajar selesai, pihak sekolah berencana mengunjungi rumah duka bersama SW.
Namun, SW memutuskan untuk tidak ikut ke rumah duka lantaran suasana tak kondusif.