Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Serda Adan Pembunuh Casis TNI AL Asal Nias Divonis Penjara Seumur Hidup, Keluarga Korban Kecewa

Serda Pom Adan Aryan Marsal, terdakwa pembunuhan berencana terhadap pemuda asal Nias Selatan divonis seumur hidup dan dipecat dari TNI.

Editor: Erik S
zoom-in Serda Adan Pembunuh Casis TNI AL Asal Nias Divonis Penjara Seumur Hidup, Keluarga Korban Kecewa
TribunPadang.com/Wahyu Bahar
Terdakwa Serda Adan divonis hukuman penjara seumur hidup dan dipecat dari institusi TNI atas perbuatannya melakukan pembunuhan berencana terhadap pemuda asal Nias Selatan bernama Iwan Sutrisman Telaumbanua. Majelis hakim menyampaikan putusan itu pada sidang lanjutan yang digelar di Pengadilan Militer I-03 Padang, Senin (21/10/2024) 

TRIBUNNEWS.COM, PADANG -  Pengadilan Militer I-03 Padang, Sumatera Barat memvonis penjara seumur hidup terhadap Serda Pom Adan Aryan Marsal, terdakwa pembunuhan berencana terhadap pemuda asal Nias Selatan eks casis TNI AL bernama Iwan Sutrisman Telaumbanua.

Selain hukuman penjara seumur hidup, Serda Adan juga dipecat dari institusi TNI. Vonis tersebut dibacakan hakim ketua Letkol Chk Abdul Halim pada Senin (21/10/2024) siang.

Sejumlah pasal yang dilanggar terdakwa ialah pasal 340 KUHP juncto pasal 55 ayat 1 kesatu KUHP, pasal 378 KUHP dan pasal 181 KUHP juncto pasal 55 ayat 1 kesatu KUHP.

Baca juga: Alasan Serda Adan Bunuh Casis TNI, Pelaku Didesak Segera Luluskan Korban, Tak Mampu Kembalikan Uang

 "Menyatakan Adan Aryan Marsal Sersan Dua Pom terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana. Satu, pembunuhan berencana yang dilakukan bersama-sama. Dua, penipuan, dan ketiga menyembunyikan kematian yang dilakukan bersama-sama," kata Abdul Halim.

"Memidanakan terdakwa oleh karena hal itu dengan pidana pokok penjara seumur hidup, pidana tambahan dipecat dari dinas militer," lanjutnya.

Abdul Halim mengatakan, hukuman yang diputuskan kepada menurut majelis hakim ialah putusan yang adil dan seimbang dengan kesalahan terdakwa.

Ia melanjutkan, terhadap putusan yang dijatuhkan kepada terdakwa, terdakwa punya hak apabila menganggap putusan adil dan seimbang dengan kesalahannya, terdakwa dapat menerima putusan itu.

BERITA REKOMENDASI

Kedua, apabila terdakwa menganggap putusan terlalu berat, dan tidak sesuai dengan perbuatan yang dilakukan, terdakwa dapat menolak putusan dengan mengajukan banding.

"Jika upaya banding dilakukan, berkas perkara akan dikirimkan ke Pengadilan Militer Tinggi I Medan. Putusan bisa sama, lebih ringan atau lebih berat," tambahnya.

Sementara itu, oditur militer dalam kasus ini, Letkol Chk Salmon Balubun menyatakan sikap menerima putusan yang dibacakan majelis hakim karena persis sama dengan tuntutan yang disampaikan.

"Putusan sudah kita dengar bersama, bahwa hakim sudah memutus perkara terdakwa Serda Pom Adan Aryan Marsal dengan putusan pidana pokok pidana penjara seumur hidup, kemudian pidana tambahan dipecat dari dinas militer cq TNI Angkatan Laut," kata Salmon.

Humas Pengadilan Militer I-03 Padang, Yuharti menyampaikan, terkait sejumlah barang bukti dikembalikan kepada yang berhak, sedangkan surat-surat dilekatkan pada berkas perkara.


Ia bilang, dalam amar putusannya terdakwa akan tetap ditahan.

Baca juga: Cara Serda Adan Bunuh Casis TNI di Sumbar, Korban Dibunuh Desember 2022 dan Kasusnya Baru Terungkap

"Untuk biaya perkara, karena ini pidana penjara seumur hidup maka dibebankan kepada negara," ujar Yuharti.

Halaman
123
Sumber: Tribun Padang
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas