Alasan Kasus Guru Supriyani Tak Diselesaikan Secara Restorative Justice, Persidangan Dipercepat
Kasus Supriyani, guru honorer diduga aniaya murid SDN di Sulawesi Tenggara bisa selesai lebih cepat jika restorative justice diterapkan sejak awal.
Penulis: Faisal Mohay
Editor: Whiesa Daniswara
"Warna kehitaman ukuran luka paha kanan belakang panjang 6 cm dengan lebar 0,5 cm. Luka paha kiri belakang 3,3 cm lebar 1,3 cm," sambungnya.
Supriyani yang mendengar dakwaan hanya bisa mengusap air mata.
Jika dakwaan terbukti, Supriyani terancam 5 tahun penjara.
"Diancam pidana Pasal 80 ayat 1 juncto Pasal 77 dan 76 Undang-Undang RI Tahun 2014 tentang Perlindungan Anak," ucapnya.
Ujang Sutisna memberi kesempatan kuasa hukum Supriyani untuk memberi pembelaan.
Namun, kuasa hukum Supriyani meminta waktu untuk menyusun pembelaan sehingga sidang ditunda.
”Kami juga tetap harus memberikan kesempatan dan hak kepada terdakwa. Oleh karena itu, sidang ditunda hingga Senin (28/10/2024),” kata Ujang Sutisna.
Sebagian artikel telah tayang di TribunnewsSultra.com dengan judul Kejati Sultra: Kasus Supriyani Bisa Cepat Selesai Jika Sejak Awal Diterapkan Restorative Justice
(Tribunnews.com/Mohay) (TribunnewsSultra.com/Samsul)