Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Anak Supriyani yang Masih Kecil Pun Langsung Terdiam Dengar Jaksa Perintahkan Ibunya Ditahan

Anak Supriyani hanya terdiam mendengar jaksa memerintahkan ibunya ditahan atas kasus dugaan penganiayaan.

Penulis: Malvyandie Haryadi
zoom-in Anak Supriyani yang Masih Kecil Pun Langsung Terdiam Dengar Jaksa Perintahkan Ibunya Ditahan
Dokumentasi Tribun Sultra
Isak tangis guru Supriyani tak terbendung saat dipaksa harus mengakui perbuatannya memukuli anak polisi di Konawe Selatan, Sulawesi Tenggara. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Anak Supriyani hanya terdiam mendengar jaksa memerintahkan ibunya ditahan atas kasus dugaan penganiayaan.

Hal itu diungkapkan Supriyani dalam wawancara khusus dengan Tribun Sultra di akun Youtube Tribunnews Sultra Official.

Supriyani mengaku kejadian itu terjadi tiga bulan setelah pertemuan soal permintaan untuk memberikan sejumlah uang damai.

Guru Supriyani merupakan guru honorer di SDN 4 Baito Kabupaten Konawe Selatan (Konsel), Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra).

Ia dilaporkan ke polisi karena dugaan menganiaya anak seorang polisi ketika di sekolah.

Beriku ini pengakuan Supriyani saat wawancara eksklusif TribunnewsSultra.com bersama Supriyani di kediamannya di Kecamatan Baito, Kabupaten Konsel, Provinsi Sultra, Senin (28/10/2024).

Selang tiga bulan berlalu itu masalah sepertinya sudah hilang, nggak ada kabar.

Berita Rekomendasi

Hingga kemudian saya mendapat telepon. Bukan undangan ya tapi telepon.

Saat itu Hari Senin karena saya di sekolah, ada kegiatan penting jadi saya tidak bisa memenuhi undangan tersebut.

Pertemuan itu saya undur jadi hari Rabu.

Nah hari Rabu saya baru bisa menghadiri, saya ditemani pengacara saya dan penyidik.

Di sana ngobrol, saya kira cuma ngobrol biasa cerita-cerita.

Namun di situ jaksa mengatakan, karena bukti sudah cukup untuk menunggu persidangan ibu saya tahan selama 20 hari di Lapas Perempuan.

Di situ saya udah nggak bisa berkata-kata, dan anak saya yang kecil itu ikut menyaksikan.

Saat jaksa mengatakan saya akan ditahan, anak saya yang kecil itu langsung dengar.

Begitu saya dibawa ke lapas, anak saya pun pulang bersama suami.

Jadi tidak ada persiapan pakaian selama satu minggu di sana.

Anak saya usia delapan tahun.

Anak saya ada dua orang, yang pertama sudah 15 tahun.

Bukti yang diberikan korban ada sapu ijuk sama pakaian waktu kejadian, terus saksi dengan bukti visum. 

Tadi sempat diceritakan bahwa ibu tidak mengajar di kelas si anak itu. Apakah ibu sebelumnya pernah berinteraksi dengan siswa tersebut?

Nggak pernah, nggak pernah.

Itu memang dari awal sebelum anak itu masuk SD guru-guru di situ sudah tahu semua. 

Sudah ada pesan dari guru TK-nya dulu, awas kalau menerima anak itu. Hati-hati karena aktif.

Jadi guru-guru di SD sudah hati-hati sekali. 

Bicara saja hati-hati apalagi kalau sampai memukul begitu.

Setelah kasus ini apakah ibu sudah mulai ngajar lagi?

Belum. Tidak ada rasa trauma, saya akan tetap mengajar karena anak-anak saya di sekolah sudah menunggu.

Kemarin juga sempat jalan-jalan di sana didampingi pengacara untuk datang di sekolah.

Belum sempat ketemu karena anak-anak sudah pulang.

Pesan dan harapan yang ingin Ibu Supriyani sampaikan?

Harapannya ke depannya ya mudah-mudahan masalah ini cepat selesai, saya bisa terbebaskan tanpa hukuman apapun karena saya tidak bersalah. 

Dan untuk teman-teman, terima kasih sudah membantu dan mendukung saya sampai saat ini. 

Saya ke depannya akan tetap menjadi guru yang rendah hati dan tetap semangat.

Adapun wawancara khusus ini dapat disaksikan di Channel YouTube TribunnewsSultra.com yang tayang pada Selasa (29/10/2024). 

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas