Penampakan Ular 4 Meter Kejutkan Pemilik Rumah di Baubau Sultra, Curiga Dengar Suara dari Dapur
Ular empat meter ditemukan di dapur. Sang pemilik rumah dikagetkan dengan suara piring dari dapur.
Penulis: Malvyandie Haryadi
TRIBUNNEWS.COM, BAUBAU - Sebuah kejadian mengejutkan terjadi pada Sabtu, 9 November 2024, ketika seekor ular sepanjang empat meter memasuki dapur rumah warga di Kompleks BTN Anggoro, Kecamatan Wolio.
Peristiwa ini terjadi sekitar pukul 03.50 WITA.
Pemilik rumah, Emen, mengungkapkan bahwa ia mendengar suara gelas dan piring jatuh dari dapurnya.
"Saya mengecek dan melihat ular yang cukup besar," ujar Emen kepada wartawan.
Ia menjelaskan bahwa ular tersebut pertama kali terlihat di atas rak piring, berusaha menyeberang ke ambalan dinding.
"Setelah itu saya coba menghubungi keluarga untuk minta bantuan mereka bawa parang ceritanya tapi karena mereka lihat ularnya cukup besar mereka langsung hubungi Damkar."
Emen pula menjelaskan ular pertama kali dilihatnya berada di atas rak piring hendak menyeberang ke ambalan-ambalan dinding.
"Saya belum tahu pasti alasan ular sepanjang 3 sampai 4 meter itu masuk ke dalam rumah tetapi saya menduga sebab kemarin sedang hujan mungkin sarangnya terendam air dan sekaligus mencari makan," jelasnya.
Diakui sang pemilik rumah juga mengaku dapur tempat ular tersebut terlihat jarang dipakai sebab pemilik rumah lebih banyak memasak di warung miliknya.
Ia mengungkapkan tidak cukup 30 menit Dinas Kebakaran dan Penyelamatan Kota Baubau sudah sampai di rumah dan melaksanakan evakuasi terhadap ular tersebut.
Sebelumnya, seekor ular piton sepanjang 7 meter dievakuasi petugas pemadam kebakaran Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra).
Ular piton dievakuasi Damkar dari selokan penduduk di Kelurahan Labibia, Kecamatan Mandonga, Kota Kendari, pada Jumat (8/11/2024) dini hari, sekitar pukul 03.00 Wita.
Plt Kepala Dinas Kebakaran dan Penyelamatan Kota Kendari Satriyawan Abu Yasid mengungkapkan pihaknya berhasil mengevakuasi ular tersebut di tengah keterbatas peralatan.
"Ular jenis piton berukuran 7 meter telah kami evakuasi, selanjutanya satwa tersebut akan kami serahkan ke Kantor Badan Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA)" ungkap Satriyawan.