Fakta Terbaru Kecelakaan Maut Cipondoh, Sopir yang Masih Belasan Tahun Terancam Pasal Berlapis
Fakta terbaru kecelakaan maut di Cipondoh, sopir yang masih berusia belasan tahun terancam pasal berlapis hingga kesedihan Ustaz Yusuf Mansyur.
Penulis: Pravitri Retno Widyastuti
Editor: Natalia Bulan Retno Palupi
Fakta terbaru kecelakaan maut di Cipondoh, sopir terancam pasal berlapis hingga rasa duka Ustaz Yusuf Mansyur.
TRIBUNNEWS.COM - Kecelakaan maut terjadi di daerah Green Lake, Cipondoh, Jakarta Selatan pada Minggu (25/11/2018) kemarin.
Mobil bak yang mengangkut belasan santri dari Pondok Pesantren Miftahul Huda, Semanan, Jakarta Barat terguling setelah melaju dengan kecepatan tinggi.
Seorang saksi menuturkan ia menyaksikan mobil bak yang mengangkut belasan santri tersebut terbalik.
"Saya lihat sendiri itu mobil melayang kemudian terbalik, sampai kayak mainan itu," kata Amarudin kepada TribunJakarta.com.
Baca: Diduga Ini Penyebab Kecelakaan Maut Rombongan Santri di Tangerang
Diketahui tiga santri tewas akibat kecelakaan maut tersebut.
Ketiga korban tersebut adalah AM (14), MH (16), dan S (15) yang jenazahnya telah dibawa keluarga masing-masing.
Dirangkum Tribunnews dari TribunJakarta.com pada Senin (26/11/2018), berikut fakta-fakta terbaru soal kecelakaan maut di Cipondoh, Tangerang.
1. Sopir mobil bak diduga kehilangan kendali
Sebelumnya, Amarudin menuturkan mobil bak yang membawa belasan santri tersebut melaju dengan kecepatan tinggi sehingga terbalik.
Ia pun menambahkan diduga RFA (18) kehilangan kendali saat itu hingga akhirnya menyerempet pembatas jalan.
"Kayanya sopir hilang kendali, kemudian remnya blong hingga menabrak dinding pembatas jalan dan terbalik," kata Amarudin.
2. Usia sopir masih belasan tahun
Sopir mobil bak yang membawa belasan santri dan mengalami kecelakaan tunggal diketahui masih sangat muda.
Hal tersebut dituturkan seorang saksi, Amarudin kepada TribunJakarta.com.
Baca: Kecelakaan di Tambora Akibat Lawan Arah, Pengemudi Diduga Mabuk
"Masih muda banget sopirnya, remaja mungkin masih belasan usianya," ujarnya.
Pernyataan Amarudin tersebut kemudian dipertegas Kasat Lantas Polres Metro Tangerang AKBP Ojo Ruslan.
Ojo menuturkan sopir mobil bak yang berinisial RFA masih berusia 18 tahun.
3. Sopir mobil bak terancam pasal berlapis
Soal kecelakaan maut di Cipondoh, Kasat Lantas Polres Metro Tangerang AKBP Ojo Ruslan mengungkapkan RFA (18) selaku sopir bisa terancam dikenakan pasal berlapis.
Akibat perbuatannya, RFA kemungkinan bisa terjerat dua pasal.
"Bisa dijerat pasal kelalaian yang tidak disengaja dan kelalaian yang disengaja, serta pasal membawa muatan yang berlebih," ucap Ojo Ruslan di RSUD Kabupaten Tangerang, Minggu (25/11/2018), seperti dikutip dari TribunJakarta.com.
Ojo menambahkan kelalaian tidak sengaja yang menyebabkan orang lain terluka atau tewas tertuang di Pasal 310 KUHP.
Sementara soal membawa muatan melebihi kapasitas tertuang dalam Pasal 307.
Baca: Kecelakaan Mobil Pikap di Tangerang, Polisi Imbau Mobil Bak Tidak Digunakan Mengangkut Penumpang
4. Sebelas santri diizinkan pulang
Sebanyak 20 dari 23 santri yang mengalami kecelakaan sebelumnya disebutkan menjalani perawatan.
Kabar terkini menyatakan sebelas dari 20 santri yang terluka sudah diizinkan pulang oleh pihak rumah sakit.
"Perkembangan terakhir 11 santri sudah dibawa pulang ke rumah dari Rumah Sakit," ucap Kepala Sub Direktorat Pembinaan dan Penegakkan Hukum Ditlantas Polda Metro Jaya AKBP Budiyanto pada TribunJakarta.com di lokasi kejadian, Minggu (25/11/2018).
5. Duka cita Ustaz Yusuf Mansyur
Kabar kecelakaan maut di Cipondoh yang menewaskan tiga santri terdengar hingga Ustaz Yusuf Mansyur.
Ia mengaku sedih dan kaget saat mendengar kabar terseut.
"Jadi saksi pertama itu teman-teman pesantren, begitu mengabarkan santri ada yang kecelakaan, copot jantung saya dengarnya," kata Yusuf Mansyur kepada TribunJakarta.com, Minggu (25/11/2018).
Yusuf mengucapkan turut berduka cita atas meninggalnya tiga santri yang tewas karena kecelakaan maut tersebut.
Baca: Selfie Sebelum Bus Berangkat Selfie dan Setelah Kecelakaan
Ia juga berharap 20 santri lainnya yang mengalami luka-luka bisa segera pulih.
"Minta doanya buat yang masih kritis supaya bisa melewati masa kritisnya, semoga bisa cepat sembuh," ujar Yusuf Mansyur.
(Tribunnews.com/Pravitri Retno W)