Inggris Akan Sumbang 50 Juta Pound Sterling untuk Bantu Hentikan Praktik Sunat Perempuan di Afrika
Pemerintah Inggris berjanji akan menginvestasikan 50 juta pound sterling (Rp 190 M) dalam upaya menghentikan pratik sunat perempuan sampai tahun 2030.
Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Fathul Amanah
Malak Abdulrahman al-Awad (15) merupakan anggota aktif klub dari Um al-Qura.
Baca: Terpidana Kasus Sunat Perempuan Dibebaskan Pengadilan Banding
"Kami belajar tentang melaporkan praktik sunat perempuan serta akibatnya, dan bagaimana hal tersebut tidak religius."
Di Sudan, sunat perempuan dilakukan dengan berbagai macam alasan.
Sebagian besar masyarakat percaya bahwa jika perempuan tidak disunat, ia tidak bisa menikah.
Jika seorang warga tahu ada tetangga perempuannya yang tidak disunat, maka ia akan menyebarkan gosip sehingga anak perempuan tersebut tidak ada yang mau menikahinya.
Seorang ibu bernama Aisha Dawoud berkata pada Guardian bahwa ia menyesal telah menyunat anak perempuannya saat ia baru berumur 6 tahun.
"Anak saya sakit, orang-orang berkata bahwa ia akan baik-baik saja ketika disunat, tapi nyatanya tidak.
Saya berharap aku tidak melakukannya.
Saya sudah melihat konsekuensinya pada diri saya sendiri karena disunat, sulit melahirkan dan juga kesusahan saat masa menstruasi.
Jika saya punya anak perempuan lagi, saya tidak akan menyunatnya."
(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)