4 Fakta Terbaru Dosen UNM Bunuh Siti Zulaeha: Akui Tak Ada Asmara, Pelaku Diperiksa Psikologisnya
4 fakta terbaru dosen UNM bunuh Siti Zulaeha. Merasa tersinggung dan mengaku tak ada hubungan asmara, pelaku diperiksa psikologisnya guna dalami motif
Penulis: Miftah Salis
Editor: Tiara Shelavie
Berikut ini 4 fakta terbaru dosen UNM bunuh Siti Zulaeha. Merasa tersinggung dan mengaku tak ada hubungan asmara, pelaku diperiksa psikologisnya guna dalami motif.
TRIBUNNEWS.COM - Seorang dosen Universitas Negeri Makassar (UNM), Wahyu Jayadi membunuh rekan kerjanya, Siti Zulaeha.
Fakta terbarunya, Wahyu Jayadi menjalani pemeriksaan psikologis di RS Bhayangkara Polda Sulses.
Wahyu Jayadi sebelumnya mengaku tak ada hubungan asmara serta emosi dan tersinggung terhadap sikap Siti Zulaeha.
Kasus pembunuhan Siti Zulaeha membuat geger masyarakat Gowa, Sulawesi Selatan.
Siti Zulaeha dibunuh oleh rekan kerja sekaligus tetangganya, Wahyu Jayadi pada Kamis (21/3/2019).
Jasad Siti baru ditemukan pada Jumat (22/3/2019) dalam mobil SUV merek Daihatsu Terios yang terparkir di Jalan Poros Japing tepatnya di depan gudang miih pengembang perumahan Bumi Zarindah, Dusun Japing, Desa Sunggumanai, Kecamatan Pattallassang, Gowa, Sulawesi Selatan.
Saat ditemukan kondisi jasad Siti sudah membengkak.
Baca: 3 FAKTA TERBARU Kasus Dosen Bunuh Staf UNM, Hancurkan Ponsel hingga Hilangkan Bukti dengan 3 Cara
Baca: 5 Fakta Terbaru Dosen UNM Bunuh Siti Zulaeha, Pengakuan Pelaku hingga Kejiwaannya akan Diperiksa
Baca: Sederet Fakta Pegawai UNM Dibunuh Teman Dekat, Pelaku Ucapkan Duka Cita Bercak Darah Jadi Petunjuk
Berikut ini fakta terbaru dosen UNM membunuh Siti Zulaeha yang dirangkum Tribunnews dari Tribun Timur pada Selasa (26/3/2019).
1. Pelaku jalani pemeriksaan psikologis
Wahyu Jayadi dibawa oleh penyidik Polres Gowa guna menjalani pemeriksaan psikologis hari ini Selasa (26/3/2019).
Pemeriksaan psikologis dilakukan di RS Bhayangkara Polda Sulsel, Jl Mappaoddang, Makassar.
Kasat Reskrim Polres Gowa Iptu Muh. Rivai mengatakan, pemeriksaan psikologis ini dilakukan untuk mendalami motif pembunuhan yang dilakukan Wahyu Jayadi.
Pada pemeriksaan kali ini, penyidik melibatkan dokter ahli psikiatri RS Bhayangkara untuk memeriksa pelaku.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.