Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

4 Fakta Terbaru Dosen UNM Bunuh Siti Zulaeha: Akui Tak Ada Asmara, Pelaku Diperiksa Psikologisnya

4 fakta terbaru dosen UNM bunuh Siti Zulaeha. Merasa tersinggung dan mengaku tak ada hubungan asmara, pelaku diperiksa psikologisnya guna dalami motif

Penulis: Miftah Salis
Editor: Tiara Shelavie
zoom-in 4 Fakta Terbaru Dosen UNM Bunuh Siti Zulaeha: Akui Tak Ada Asmara, Pelaku Diperiksa Psikologisnya
Tribun Timur/Facebook Muh Darwis
Berikut ini 4 fakta terbaru dosen UNM bunuh Siti Zulaeha. Merasa tersinggung dan mengaku tak ada hubungan asmara, pelaku diperiksa psikologisnya guna dalami motif. 

Saat diamankan polisi, Wahyu Jayadi menceritakan bagaimana hubungan dirinya dengan korban hingga mengaku mendapat wasiat kepercayaan dari orangtua Siti Zulaeha Djafar untuk menjaga Siti Zulaeha Djafar.

Wahyu Jayadi dianggap seperti saudara dengan korban.

"Kita tak punya hubungan emosional dalam tanda kutip bahwa kita saling suka sama suka. Ini karena persoalan hubungan emosional karena hubungan keluarga. Saya ingat pesannya almarhumah mamanya, 'Jagai anrimmu, jagai anrimmu (jaga adikmu, jaga adikmu). Bahasa Bugisnya seperti itu. Taniako tau laing' (kamu bukan orang lain)," ungkapnya.

4. Sempat mengelak kemudian terbukti membunuh

Wahyu Jayadi sebelumnya mengelak jika ia melakukan pembunuhan terhadap Siti Zulaeha.

Penyidik kemudian menempuh penyelidikan berbasis scientific identification (identifikasi secara ilmiah).

Polisi berhasil mengidentifikasi Wahyu Jayadi sebagai pelaku pembunuhan berkat adanya luka bekas cakaran di lengan pelaku dan bercak darah di mobil korban.

Berita Rekomendasi

Kepada polisi, Wahyu Jayadi sempat berkilah jika luka itu karena tergores saat mempebaiki mobil.

Saat otopsi, ditemukan bekas darah dan membran di kuku korban.

Lalu, Deoxyribonucleic Acid ( DNA) pelaku dites dan ternyata sesuai dengan dari darah dan selaput kulit di kuku korban.

Juga sesuai dengan bercak darah yang ada di mobil korban.

Sebelumnya, jasad Siti Zulaeha ditemukan oleh Rusdi (31), seorang pengawas proyek bangunan, pada Jumat (22/3/2019) pukul 08.30 Wita.

Rusdi menemukan Siti Zulaeha di dalam mobil dalam kedaan kepada diikat sealt belt (sabuk pengaman).

Wahyu Jayadi membunuh tetangganya dengan cara mencekik leher dan meninju bagian wajah.

Guna menghilangkan bekas cekikan, dia mutupi leher korban menggunakan seat belt.

Saat dicekik, korban melakukan perlawanan dengan cara mencakar pelaku.

Setidaknya itu terlihat dari bekas cakaran di lengan pelaku.

Sebelum pembunuhan, Siti Zulaeha Djafar dan Wahyu Jayadi sempat janjian untuk kencan saat pulang dari kantor.

Mereka janjian untuk bertemu di depan kantor PT Telkom Tbk, dekat Menara Phinisi.

Keduanya pergi ke arah Gowa dan saling mengobrol hingga akhirnya terlibat cekcok.

Cekcok ini dipicu bahasa korban yang mencampuri pribadi pelaku.

Korban lalu menampar pipi pelaku.

Emosi dan tak terima, pelaku melakukan kekerasan fisik terhadap Siti Zulaeha hingga ia meregang nyawa.

(Tribunnews.com/Miftah)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas