Bisma 'Smash' Tidak Setuju Bahasa Inggris Dimulai Sejak SMP
Orangtua harus mencari alternatif agar anak-anaknya bisa tetap belajar bahasa Inggris di luar jam sekolah.
Penulis: Achmad Rafiq
Editor: Fajar Anjungroso
Laporan WartawanTribunnews.com, Achmad Rafiq
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Baru-baru ini, Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) mengusulkan pelajaran bahasa Inggris dimulai pada bangku Sekolah Menengah Pertama (SMP).
Keputusan yang masih berupa usulan dan belum dikukuhkan menjadi peraturan menteri itu, justru menuai beragam tanggapan dari masyarakat. Personel Smash, Bisma Karisma misalnya, ia kurang sependapat atas usulan yang dilakukan pemerintah itu.
"Sebenarnya ngga setuju, tapi memang kalau kebijakannya seperti itu kita harus ikuti," ucap Bisma, ketika ditemui di kawasan jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat, Rabu (19/8/2015).
Bisma menuturkan, jika usulan tersebut nantinya ditetapkan oleh pemerintah, maka orang tua harus mencari alternatif agar anak-anaknya bisa tetap belajar bahasa Inggris di luar jam sekolah.
"Berarti orangtuanya harus mengajarkan di rumah, kan banyak orangtua yang belum bisa bahasa Inggris, jadi bisa sama-sama belajar. Paling itu cara menganggulanginya," kata dia.
Menurut informasi yang dihimpun Tribunnews.com, usulan itu bertujuan agar siswa lebih mengutamakan bahasa Indonesia ketimbang bahasa asing. Padahal, saat ini anak-anak sudah mulai belajar bahasa Inggris sejak duduk di bangku Sekolah Dasar (SD).
Ia juga menilai, perkembangan yteknologi yang semakin canggih, membuat anak-anak saat ini lebih mudah untuk bisa belajar apa saja dari internet.
"Sekarang banyak internet, ada YouTube. Kalau kita bangsa yang cerdas dan mandiri, ngga harus di sekolah belajar bahasa Inggrisnya. Justru lebih cepat malah kalau di lingkungan rumah," imbuhnya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.