Dulu Mapan, Binomo Ubah Hidupnya Jadi Melarat, Edwin Nyaris Akhiri Hidup Kalau Tak Ingat Anak
Korban penipuan binary option melalui aplikasi Binomo mulai angkat bicara mengenai yang mereka alami. Edwin Kurniawan, seorang di antaranya.
Editor: Willem Jonata
TRIBUNNEWS.COM - Korban penipuan binary option melalui aplikasi Binomo mulai angkat bicara mengenai yang mereka alami. Edwin Kurniawan, seorang di antaranya.
Dikutip dari video kanal Youtube Ichal Muhammad yang diunggah 18 Februari 2022, Edwin menceritakan bagaimana kehidupannya sebelum dan sesudah terejerumus platform trading ilegal tersebut.
Awalnya, Edwin memiliki pekerjaan bagus di sebuah perusahaan swasta terkenal. Ia juga punya pekerjaan sampingan jual beli mobil.
Namun, hidupnya berubah setelah menonton konten Youtube tentang trading binary option.
"Dari awal saya tahunya ini adalah trading, maka ketika trading keluarga mendukung," katanya.
Baca juga: Walau Terlihat Tenang, Polisi Yakin Indra Kenz Tertekan, Tapi Belum Perlu Tindakan Medis
Baca juga: 9 Jam Diperiksa, Vanessa Khong Dicecar 20 Pertanyaan Seputar Hubungan Pribadinya dengan Indra Kenz
Namun, trading ini hanyalah kedok. Belakangan diketahui yang dilakukan para pengguna Binomo diduga seperti judi online.
Edwin sendiri tercebur setelah melihat seorang Youtuber yang melakukan live trading.
Dari situ lah ia mempelajari sejumlah videonya hingga mengklik link afiliasi dari video Youtuber tersebut.
Awalnya, ia belajar menggunakan akun demo, kemudian ia pun bermain menggunakan akun asli.
Lama-kelamaan, Edwin pun sadar dia kalah terus. Ia sempat menang, tapi tidak sebanding dengan kerugiannya.
Edwin mengaku, rugi besar sampai Rp 1,3 miliar. Ia bahkan sampai kehilangan semua harta benda miliknya.
"Saya kehilangan rumah, apartemen, kendaraan," katanya.
Baca juga: Indra Kenz Punya Tempat Kursus Trading di Medan, Member Aktif Ada Ribuan, Bagaimana Nasibnya Kini?
Padahal rumah itu ia siapkan untuk kelak diwariskan ke anak-anaknya.
"Dulu saya punya rumah 2 aparetemen 1 untuk anak-anak," katanya.
Bukan hanya terdampak secara ekonomi, ia juga terdampak secara psikologis.
"Bukan dari ekonomi saja, dari dari sosial, psikologi, mental semua kena," katanya.
Edwin sampai depresi selama lima bulan dan tidak melakukan apa pun.
Namun, lambat laun pikirannya terbuka karena ingat pada anak-anak yang masih duduk di bangku SD.
"Saya sempat depresi lima bulan, enggak bisa ngapa-ngapain, tapi saya sadar karena saya punya 3 anak yang kecil-kecil, mereka harus saya perjuangkan," katanya.
Di masa depresi, ia juga sempat ingin mengakhiri hidup. Namun, beruntung Edwin masih sanggup berpikir realistis demi masa depan anak-anaknya.
"Sempat ingin mengakhiri hidup. Namun, sadar setelah menonton ceramah di Youtube," katanya.
"Sebenarnya saya enggak sekuat ini, tapi saya berusaha kuat karena harus melanjutkan kehidupan," kata Edwin menambahkan.
Baca juga: Aset Berharga Indra Kenz Disita Polisi, Bukti Transfer Binomo hingga Mobil Mewah Merek Tesla
Kepada Ichal Muhammad, ia mengaku main binary option lewat link afiliator Sultan Medan.
"Ya (ikut afiliator), Sultan Medan," katanya.
Bukan cuma dia, korban yang lain pun seperti Maru Nazaru pun main binary option melalui link Sultan Medan. Ia pun rugi Rp 500 juga.
Menurut Maru dan Edwin, mereka pada akhirnya berani terus memasukkan uang untuk bermain binary option karena melihat sang afiliator.
Kekayaan yang ditunjukkan Sultan Medan, membuat mereka berpikir itu semua nyata dan dapat mereka raih juga.
Sultan Medan yang dimaksud diduga adalah Indra Kenz alias Indra Kesuma.
Saking kayanya, Indra Kenz kerap disebut sebagai Crazy Rich Medan hingga Sultan Medan.
Namun, kini apa yang dilakukan Indra Kenz sebagai afiliator Binomo telah diusut polisi.
Ia pun telah ditetapkan sebagai tersangka dan terancam hukuman penjara.
Artikel ini telah tayang di TribunJabar.id dengan judul Malangnya Korban Indra Kenz Rugi Rp 1,3 Miliar, 2 Rumah hingga Apartemen Lenyap, Nyaris Akhiri Hidup