Dibesarkan Ibu Tuna Rungu hingga Kerja Serabutan: Kisah Demetrious Johnson Raih Sukses dalam MMA
Dikenal sebagai salah satu atlet MMA terbaik sepanjang masa, perjuangan Demetrious Johnson menggapai kejayaan diwarnai berbagai rintangan.
Editor: Toni Bramantoro
“Saat ini, saya tidak ingin mengingat hal-hal buruk tentang ayah tiri saya. Itu adalah kehidupan dan keputusan yang ia jalani. Kejadian itu memberi saya pelajaran ketika saat ini saya menjadi seorang ayah," lanjutnya.
Meski tumbuh dalam keluarga berpenghasilan rendah, sang ibu selalu mendukung anak-anaknya untuk mengejar prestasi dalam bidang akademik. Johnson sendiri lebih berprestasi dalam olahraga.
“Saya selalu menyukai olahraga, saya mulai bermain sepakbola [Amerika]. Saya kemudian masuk ke tim lari cepat dan lintas alam. Namun, yang terutama adalah gulat, karena musimnya sangat cepat,” kenang Johnson.
“Ibu saya selalu mempercayai saya dan mendukung apa pun yang ingin saya kejar. Ia membesarkan anak-anaknya dengan baik. Dia adalah wanita yang sangat bahagia, sangat baik dan sangat manis," ujarnya.
Berkenalan dengan Seni Bela Diri Sejak Usia 13 Tahun
Johnson mengenal bela diri pada usia remaja saat mencoba gulat. Setelah menunjukkan bakat dalam olahraga ini, Johnson mulai merasa jika gulat adalah panggilan hidupnya.
“Mighty Mouse" semakin serius menekuni gulat sejak SMA. Saat masuk ke perguruan tinggi, ia terpaksa sejenak meninggalkan gulat demi bekerja sampingan untuk membiayai kuliahnya. Johnson sempat bekerja serabutan termasuk menjadi kuli bangunan.
Namun, hobinya pada seni bela diri tak pernah padam. Pada 2005, ia mulai kembali berlatih ke gim.
“Saya melihat Rashad Evans memukul samsak, dan latihan itu tampak menyenangkan. Maka saya berpikir untuk mencobanya,” tambahnya.
Dalam waktu tiga bulan, dengan latar belakang gulat dan kemampuan atletik luar biasa, “Mighty Mouse” memulai karier amatirnya. Selama itu, tujuannya hanyalah untuk bersenang-senang dan mengembangkan kemampuan. Namun, ia segera memasuki jalur yang membawanya meraih pencapaian lebih tinggi lagi.
Bekerja Sambil Latihan
Membagi waktu antara bekerja dan berlatih menjadi tantangan tersendiri. Bahkan saat berkompetisi di UFC jelang laga perebutan gelar juara, ia masih harus bekerja penuh waktu.
“Saya selalu bekerja. Saya tidak dapat melihat cara lain dari olahraga untuk membayar tagihan saya tiap bulannya,” jelas Johnson.
Ia harus membawa pulang makanan bagi keluarga, tetapi menjalani pekerjaan dan berlatih berarti ia tak bisa terfokus pada kariernya sebagai atlet.