Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Sport

Liga Voli Thailand Memanggil, Rivan Nurmulki Bisa Nostalgia Sambil Melepas Penat

Liga Voli Thailand merilis regulasi pemain asing baru dengan menyediakan kuota asia tenggara di mana ini bisa dimanfaatkan Rivan Nurmulki.

Penulis: Drajat Sugiri
Editor: Facundo Chrysnha Pradipha
zoom-in Liga Voli Thailand Memanggil, Rivan Nurmulki Bisa Nostalgia Sambil Melepas Penat
Instagram @avcvolley
Pemain Timnas Voli Indonesia, Rivan Nurmulki, Hernanda Zulfi, dan Doni Haryono 

"Bagaimana perasaannya yang sedang berjuang untuk negara, sedangkan dia enak-enaknya main di luar. Nah dua hal inilah sehingga kami ambil keputusan, kalau tetap dimasukkan dia tidak mau bergabung."

"Kalau toh saya memaksakan, nanti tidak solid dalam tim. PBVSI adalah organisasi besar ada aturannya, jadi memperlakukan semuanya sama untuk pemain dan pelatih," ujar Imam.

Manajer Tim Jakarta Bhayangkara Presisi, Irjen Pol. Pipit Rismanto S.IK, MH, Ketua Umum Pengurus Pusat Persatuan Bola Voli Seluruh Indonesia Komjen Pol. (Purn.) H. Imam Sudjarwo, Inspektur Pengawasan Umum Polri Komjen Pol. Drs. H. Ahmad Dofiri M.Si., VP Corporate Communication Pertamina (Persero) Fadjar Djoko Santoso berfoto bersama seluruh pevoli dan official klub Jakarta Bhayangkara Presisi saat acara pelepasan menuju Asian Mens Volleyball Championship 2023 di Mutiara Auditorium PTIK, Jakarta Selatan, Kamis malam (11/5/2023). Klub yang telah lolos dan mewakili Indonesia di AVC 2023 ini akan berlaga pada 14 hingga 21 Mei 2023 dan berhadapan dengan klub-klub voli terbaik dari berbagai penjuru Asia. Setidaknya akan bersaing 16 negara yang mengirim perwakilan klub di ajang bola voli antarklub paling bergengsi tingkat Asia ini, salah satunya Jakarta Bhayangkara Presisi. Sebanyak 30 orang rombongan yang terdiri dari 16 pevoli dan sisanya official langsung bertolak menuju Manama City, Bahrain usai pelepasan. Tribunnews/Jeprima
Manajer Tim Jakarta Bhayangkara Presisi, Irjen Pol. Pipit Rismanto S.IK, MH, Ketua Umum Pengurus Pusat Persatuan Bola Voli Seluruh Indonesia Komjen Pol. (Purn.) H. Imam Sudjarwo, Inspektur Pengawasan Umum Polri Komjen Pol. Drs. H. Ahmad Dofiri M.Si., VP Corporate Communication Pertamina (Persero) Fadjar Djoko Santoso berfoto bersama seluruh pevoli dan official klub Jakarta Bhayangkara Presisi saat acara pelepasan menuju Asian Mens Volleyball Championship 2023 di Mutiara Auditorium PTIK, Jakarta Selatan, Kamis malam (11/5/2023). (TRIBUNNEWS/JEPRIMA)

Rivan Nurmulki akan melakoni sidang etik dan komisi disiplin yang dari sudut pandang PBVSI disebut melakukan tindak kebohongan untuk mangkir dari pemanggilan timnas.

"Kalau ada masalah tentu kami akan berikan sanksi. Tetapi, mekanismenya kami pakai sidang kode etik atau komite disiplin."

"Ini yang nanti setelah timnya (timnas ke Asian Games 2023) berangkat dalam waktu dekat, kami ingin melakukan sidang komisi disiplin kepada Rivan untuk rasa keadilan teman-teman semua agar tidak diikuti dan menjaga marwah PBVSI," ucap Imam.

"Sidangnya secepatnya, itu untuk menegakkan disiplin agar setara dengan yang lain, sebelumnya juga sudah ada beberapa orang. Sanksinya kita lihat dari bobot kesalahannya."

"Komdis nanti ada dari dewan kehormatan, dewan pengawas, dan lain-lain tidak gegabah lah."

Berita Rekomendasi

"Kami semua sayang sama Rivan termasuk sayang dengan semua atlet. Apa yang kami lakukan ini ingin memperbaiki Rivan. Rivan itu masa depannya masih panjang dan ingin kami selamatkan."

"Jadi apa pun nanti keputusan komdis, dia harus terima. Kami tidak akan mungkin mematikan karier dia karena yang besarkan dia itu kami."

"Kamii sayang dan kami perlu dia ke depan. Jadi kami akan bina agar baik. Saat pertemuan di Kemenpora itu dia udah menyampaikan apa yang telah disampaikan, mengakui apa yang saya sampaikan."

Imam menjelaskan bahwa sidang komdis Rivan dilakukan setelah Asian Games 2023.

"Ditegaskan lagi aturannya sudah diinformasikan."

"Dia atlet lama dan sudah paham dan aturannya sudah ada. Setiap melanggar akan kami beri sanksi. Kalau tidak nanti jadi organisasi liar. Pernah ada sebelumnya di timnas, tidak datang tidak tahunya main tarkam," kata Imam.

"Ini adalah kerangka dalam membina dia (Rivan). Kami tidak membenci Rivan. Saya panggil waktu itu ingin selamatkan dia karena dia sudah terdaftar di Polda Kaltim, saya bilang jangan main nanti jadi masalah, eh dia tetap main."

"Aturan Tarkam sebenarnya boleh-boleh aja sepanjang dia tidak terdaftar dalam panggilan timnas. Ini juga kalau kami biarkan, pulang dari Asian Games mereka silakan main tarkam."

Terkait tim pelatih dengan rekam jejak yang positif, Imam tidak memiliki opsi untuk mengganti pelatih.

"Prestasi pelatih kita dua kali menang bahkan tiga kali hattrick SEA Games. Masa kita mau ganti yang bagus? masa kita harus korbankan satu orang dari banyak orang? Nanti kita rembukin dulu, kita panggil (Rivan) harus turunkan egonya."

"Jeff Jiang Jie masih mau kita jadikan pelatih timnas, tahun depan ada event-event internasional. Saya nilai dia masih bagus. Kalau tidak bagus, kenapa dia bisa membawa Indonesia menang dua kali SEA Games?"

"Saya kemarin tidak bicaa karena pencoretan itu hal yang biasa. Rivan kan anak saya, saya akan tutup semua ini, tidak akan saya buka."

"Ada dua hal, pertama pencoretan itu hal yang biasa, kedua saya ingin tutup apa yg dilakukan Rivan karena dia atlet besar, tapi sekarang dia buka sendiri," pungkas Imam.

(Tribunnews.com/Giri)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas