TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kemelut persepakbolaan tanah air mulai mendapat titik terang, kabarnya SK pembekuan terhadap PSSI akan dicabut pada April 2016, bulan depan.

Hal itu disampaikan oleh Ketua Komite Ad Hoc PSSI, Agum Gumelar usai melangsungkan pertemuan dengan Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo di Istana Negara, Jakarta, Selasa (15/3/2016) kemarin.

Mantan Ketum PSSI periode 1999-2003 tersebut datang ke rumah dinas kepresidenan dalam kapasitasnya sebagai Ketua umum DPP Persatuan Purnawirawan dan Warakawuri TNI dan Polri (Pepabri) yang juga mengundang para veteran lain.

Agum sebelumnya menemui Joko Widodo bersama Wapres Jusuf Kalla dan Menpora Imam Nahrawi pada 24 Februari lalu guna membahas nasib sepak bola Indonesia di kancah internasional jelang SEA Games 2017 dan Asian Games 2018.

Hasilnya sempat menimbulkan perbedaan pandangan, Agum menilai Jokowi mengizinkan Menpora untuk sesegera mungkin mencabut sanksi administratif, sedangkan pihak istana justru bertolak belakang dengan pernyataan tersebut.

"Saya tadi katakan padahal sudah sempat berbunga-bunga masyarakat bola di Indonesia. Saya mohon bisa cepat selesai karena selama ini terus kena sanksi FIFA dan sangat terpuruk. Kami terkucil dengan dunia luar yang berkaitan dengan sepak bola," tutur Agum Gumelar seperti dikutip Tribunnews dari laman Antara.

Lebih detail, Agum menyimpulkan dalam pertemuan itu bahwa Presiden telah mempertanyakan kepada Menpora kapan pencabutan akan dilakukan.

"Beliau menyampaikan sudah kasih petunjuk kepada Menpora bahkan menanyakan Menpora, kapan ini selesai dicabut? katanya April ya. Jadi Menpora menjanjikan bulan April, kata Presiden," tambahnya.

Sanksi persepakbolaan Indonesia atas jatuhnya sanksi FIFA bakal dibahas dalam Kongres Tahunan yang diselenggarakan di Meksiko, 12 Mei 2016 mendatang.