La Nyalla Mattalitti Lolos Calon Ketum PSSI,Sempat Jadi Tersangka hingga Akui Sebar Hoaks Jokowi PKI
Beberapa nama calon Ketua Umum sudah sampai pada tahap pemeriksaan dan verifikasi, nama La Nyalla Mattalitti pun lolos. Siapa sosok kontroversial ini?
Penulis: Siti Nurjannah Wulandari
Editor: Daryono
Dalam kasus tersebut, KPK tidak hanya menyelidiki soal pembangunan rumah sakit, tetapi juga termasuk pengadaan alat kesehatan di RS Unair.
Dalam kasus ini, KPK telah menetapkan beberapa tersangka.
Namun, pengusutan kasus itu tak sampai menetapkan La Nyalla sebagai tersangka.
Baca: PSSI: Kick-off Liga 1 2020 Harus di Maret
Pindah Haluan Politik
La Nyalla pindah haluan politik setelah pengakuan mahar politik yang disebut diminta Prabowo.
La Nyala berkicau di sosial media dirinya meminta uang Rp 40 miliar oleh Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto.
Ia menyebut, uang tersebut merupakan mahar politik yang diminta untuk diusung sebagai calon gubernur Jawa Timur.
Uang itu akan digunakan untuk biaya pembayaran saksi di tempat pemungutan suara.
"Saya dimintai uang Rp 40 miliar. Uang saksi disuruh serahkan tanggal 20 Desember 2017. Kalau tidak bisa, saya tidak akan direkomendasi," ujar La Nyalla, 11 Januari 2018.
Namun, pada akhirnya La Nyalla tidak menyerahkan uang yang disyaratkan hingga akhirnya pencalonannya terhenti.
Karena hal tersebut, La Nyalla memiliih pindah haluan politik tidak mendukung Prabowo.
Sejak April 2018, ia bergabung menjadi kader Partai Bulan Bintang (PBB) berdasarkan konfirmasi Ketua Umum PBB Yusril Ihza Mahendra.
“Saya pribadi dukung Pak Jokowi, lebih jelas dan nyata program-programnya,” katanya, Sabtu (13/10/2018). “Saya capek jadi oposisi, sekarang dukung yang pasti-pasti saja, yang programnya sudah nyata dan jelas,” katanya, Sabtu (13/10/2018).
Baca: Jokowi Diam Ditanya soal Perppu KPK, Ketua MPR yang Jawab
Akui Sebar Hoaks Jokowi PKI
Akhir tahun 2018, La Nyalla kembali muncul dengan pernyataan mengejutkan.
Ia mengakui pernah memfitnah Jokowi sebagai seorang PKI.
Setelah pengakuan yang menggemparkan tersebut, La Nyalla meminta maaf dan bersedia mempertanggung jawabkan perbuatannya.
"Saya sudah keliling, kami sudah keliling dengan saya memviralkan bahwa Pak Jokowi bukan PKI. Saya sudah minta maaf, dan saya mengakui bahwa saya yang sebarkan isu PKI itu. Saya yang ngomong Pak Jokowi PKI. Saya yang mengatakan Pak Jokowi itu agamanya enggak jelas, tapi saya sudah minta maaf," ujar La Nyalla saat di kediaman Ma'ruf Amin, Selasa (11/12/2018).
La Nyalla mengaku sudah meminta maaf sebanyak tiga kali kepada Jokowi.
Jokowi sendiri telah membenarkan hal itu.
"Pak Nyalla sudah ketemu saya di Surabaya. Sudah minta maaf tiga kali," kata Jokowi.
Jadi Ketua DPD Melalui Voting
La Nyalla Mattalitti secara resmi telah terpilih sebagai Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI untuk masa jabatan 2019-2024.
Sebelumnya, La Nyalla ditetapkan sebagai Ketua DPD melalui mekanisme voting yang dilakukan 134 anggota DPD yang hadir.
La Nyalla mendapatkan 47 suara mengalahkan tiga pesaingnya, yakni Nono Sampono dengan 40 suara, Mahyudin 28 suara, dan Sultan Bachtiar 18 suara.
Dengan demikian, tiga orang pesaing La Nyalla yang gagal akan menjadi Wakil Ketua DPD.
Harta Kekayaan
Dikutip dari Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) tertanggal 8 April 2019 yang bersumber dari elhkpn.kpk.go.id, La Nyalla memiliki total harta kekayaan sebanyak Rp 14.214.635.894 miliar.
Dalam LHKPN tersebut, La Nyalla tercatat memiliki 8 tanah dan bangunan yang tersebar di berbagai daerah, yakni Surabaya, Jakarta, dan Batu.
Perinciannya 4 tanah dan bangunan di Surabaya senilai Rp 7.256.000.000, 3 tanah dan bangunan di Jakarta senilai 4.229.033.955, serta 1 tanah dan bangunan di Batu Jawa Timur senilai Rp 8,8 juta.
Sehingga, bila ditotal, nilai tanah dan bangunan milik La Nyalla yakni Rp 11.493.833.955 miliar.
La Nyalla juga tercatat memiliki satu buah mobil bermerek Alphard tipe G tahun 2012 senilai Rp 616 juta dan satu buah motor merek Supra Fit tahun 2012 yang bernilai Rp 5 juta.
Selain itu, La Nyalla memiliki harta bergerak lainnya yang bernilai Rp 1 miliar dan memiliki kas dan setara kas senilai Rp 1.099.801.939
LHKPN tersebut diumumkan dengan catatan lengkap berdasarkan hasil verifikasi pada 18 Juni 2019.
Sebagian artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Kontroversi La Nyalla Mattalitti, Ketua DPD yang Pernah Jadi Tersangka Korupsi..." dan artikel di Kompas.com dengan judul " Jadi Ketua DPD, Ini Profil dan Harta Kekayaan La Nyalla Mattalitti"
(Tribunnews.com/ Kompas.com/ Ambaranie Nadia Kemala Movanita/ Dandy Bayu Bramasta)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.