Kompetisi Berganti Tahun Dilanjutkan Bakalan Pengaruhi Finansial Klub kata CEO PSIS Semarang
Penundaan kompetisi Liga 1 2020 hingga harus berganti tahun cukup banyak berpengaruh pada finansial klub.
Editor: Toni Bramantoro
TRIBUNNEWS.COM, SEMARANG - Penundaan kompetisi Liga 1 2020 hingga harus berganti tahun cukup banyak berpengaruh pada finansial klub.
Hal tersebut diakui CEO PSIS Semarang, Yoyok Sukawi.
Pria berusia 42 tahun tersebut mengatakan sebagai pemilik saham, mau tidak mau harus terus melakukan setor modal untuk urusan pengeluaran klub yang tiap bulannya harus tercukupi.
Di sisi lain, dana subsidi atau hak komersial yang harusnya cair tiap bulannya dari operator kompetisi, PT. Liga Indonesia Baru (LIB) belum juga diterima klub.
"Liga 1 sementara ini dihentikan sampai Februari.
Sementara dari saat ini pwngeluaran kita jalan terus sementara pemasukan tidak ada.
Sponsor, hak komersial itu tidak ada. PSIS ini keluar modal terus. Entah sampai kapan PSIS akan mampu," kata Yoyok, Kamis (12/11/2020).
Melihat situasi yang ada saat ini ia berharap segera ada kebijakan yang tepat dari PSSI.
Baca juga: Kanaka Azarel Gusasi Mendapat Dukungan dari Arai
Terlebih saat ini dikatakan klub saat ini sudah mengalami kerugian cukup besar.
Bahkan ia menyebut, dalam beberapa pertemuan secara informal dengan sejumlah pengurus klub, masalah finansial mayoritas melanda klub Liga 1 saat ini.
"Jadi kalau dari klub itu sama saja. Berhenti atau lanjut kompetisi saat ini tetap saja kita rugi," ungkapnya.
Baca juga: Pemain Persib Bandung Ini Sempat Berkeinginan Ganti Profesi Karena Kompetisi Terhenti
Oleh sebab itu, Yoyok mengatakan perlu sinkronisasi antara pihak PSSI, LIB, dan peserta klub Liga 1 membahas soal nasib klub.
"Kita sebetulnya maunya sinkron antara PSSI, LIB, dan klub.
Misalnya dihentikan tahun ini artinya kebijakan dari PSSI kompensasinya bagaimana.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.