Ulasan Piala Dunia 2022, Belanda Favorit Tapi Buta Kekuatan Lawan di Grup A, Gaal Bilang FIFA Konyol
Setelah absen alias tak lolos dalam kualifikasi Piala Dunia 2018, Timnas Belanda kembali dengan catatan impresif. Van Gaal serang FIFA
Penulis: Hasiolan Eko P Gultom
Di atas kertas, satu-satunya yang mungkin akan menjadi ganjalan bagi langkah Belanda untuk lolos ke fase knock-out Piala Dunia 2022 adalah Senegal.
Baca juga: Kena Racun Chloropicrin yang Sebabkan Kebutaan, Abramovich Bertanya ke Dokter: Apa Saya Sekarat?
Baca juga: Eko Maung Sebut Tuduhan Sepakbola Gajah Persib Vs Barito Salah Kaprah
Senegal beberapa tahun ke belakang menunjukkan progres yang baik bersama pelatih Aliou Cisse sejak ditangani pada 2015 lalu.
Aliou Cisse berhasil membawa Senegal menjuarai Piala Afrika untuk pertama kali dalam sejarah timnas mereka.
Selain itu, catatan sejarah juga diukir ketika berhasil membawa Senegal mengalahkan Mesir di laga penentuan Kualifikasi Piala Dunia 2022 zona Afrika.
Baca juga: Berita Milan, Noa Lang Kena Prank? Divock Origi Sudah Salaman, Derby Rebutan Paulo Dybala
Kemenangan atas Mesir tersebut membuat Senegal berhasil ikut dalam ajang Piala Dunia dua kali secara beruntun untuk pertama kalinya dalam sejarah.
Terlebih lagi, Senegal dihuni oleh banyak pemain yang berkualitas yang memperkuat tim di berbagai liga di Eropa.
Sebut saja seperti Sadio Mane dari Liverpool, Edouard Mendy dari Chelsea, Kalidou Koulibally dari Napoli, dan banyak lainnya.
Baca juga: Berita Milan, Para Striker di Lingkar Transfer Rossoneri, Bomber Porto Mencuat, Origi Belum Pasti
Sebut FIFA Konyol dan Mata Duitan
Terlepas dari hasil drawing yang menempatkan Belanda di Grup A Piala Dunia 2022 bersama Qatar, Ekuador, dan Senegal, Louis van Gaal sempat jadi perhatian karena komentar pedasnya soal FIFA.
Van Gaal memicu kontroversi bulan ini ketika ia menuding FIFA hanya mencari keuntungan dengan menggelar Piala Dunia di Qatar.
"Saya sudah menyebutkannya dalam konferensi pers sebelumnya. Saya pikir itu konyol bahwa Piala Dunia ada di sana (Qatar)."
"Kami bermain di negara yang menurut FIFA ingin mengembangkan sepakbola di sana. Itu omong kosong, tapi itu tidak masalah."
"Ini tentang uang, tentang kepentingan komersial. Itu penting di FIFA," kata mantan juru taktik Manchester United itu. (oln/*/SuperBall/BolaSport)