Tragedi Kanjuruhan 250 Steward Tak Paham Tugas, Polisi Didakwa Lalai Perintahkan Tembak Gas Air Mata
Steward saat tragedi Stadion Kanjuruhan dituding tidak pernah mendapatkan pelatihan dari panitia pelaksana (panpel).
Editor: Muhammad Barir
![Tragedi Kanjuruhan 250 Steward Tak Paham Tugas, Polisi Didakwa Lalai Perintahkan Tembak Gas Air Mata](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/sidang-perdana-tragedi-kanjuruhan-di-pn-surabaya_20230116_173639.jpg)
Suko Sutrisno disebut jaksa menempatkan ratusan orang di pintu Stadion Kanjuruhan tanpa arahan dan pelatihan.
Jaksa menyebut awalnya Suko meminta bawahannya, Ahmad Yoni dan Lalu Panca mencarikan 250 orang yang bersedia menjadi steward dalam pertandingan Liga 1 Arema Vs Persebaya di Stadion Kanjuruhan.
Ratusan orang itu direkrut kemudian ditempatkan di pintu stadion.
"Steward sebanyak 250 orang yang terdakwa ketahui belum dilakukan pelatihan terlebih dahulu sehingga para steward tidak memiliki pengetahuan dan kecakapan terkait tugas dan tanggung jawabnya selaku steward sebagaimana diatur dalam pasal 14 ayat 5) Regulasi Keselamatan dan Keamanan PSSI Edisi 2021," kata jaksa.
Jaksa menyebut pada 1 Oktober 2022 pukul 14.0 WIB, terdakwa Suko Sutrisno memerintahkan seluruh steward berkumpul di Stadion Kanjuruhan.
Ia memerintahkan Ahmad Yobi, Lalu Panca dan Rony Subianto membagi penempatan steward.
"Yang melakukan penjagaan pada masing-masing pintu stadion tanpa diberikan pengarahan terlebih dahulu terkait tugas dan tanggung jawabnya sebagai pembantu petugas keamanan dan keselamatan steward)," kata jaksa.
Setelah para steward diberitahukan tentang posisi penempatannya, kemudian Ahmad Yoni menyerahkan Handy Talky (HT) dan kunci-kunci pintu kecil Stadion Kanjuruhan.
Sementara untuk pintu besar tidak dibagikan kuncinya karena tidak ada.
Kemudian sekira pukul 15.00 WIB dilaksanakan apel persiapan pengamanan pertandingan oleh Kapolres Malang saksi AKBP Ferly Hidayat.
Pukul 16.00 WIB setelah apel selesai, para steward menuju ke posisi penjagaan masing-masing.
"Seluruh pintu masuk Stadion Kanjuruhan mulai dibuka namun pintu yang dibuka hanya pintu kecil berukuran sekira 2 meter x 1 meter di masing-masing tribun 1 sampai dengan tribun 14, yang hanya bisa dilalui oleh dua orang untuk akses keluar masuk Stadion Kanjuruhan," ujar Jaksa.
Usai pertandingan selesai, beberapa suporter turun ke area lapangan.
Namun, dibalas oleh Brimob dan Samapta dengan gas air mata. Para suporter panik dan mencoba keluar stadion.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.