Dari Menpora Kini Fokus Urus Sepak Bola Blak-blakan Waketum PSSI Zainudin Amali, Wawancara Eksklusif
Saking cintanya mengurusi sepak bola, Amali rela menanggalkan jabatan sebagai Menpora, “bapak” untuk seluruh cabang olahraga di Tanah Air.
Penulis: Abdul Majid
Editor: Muhammad Barir
Kemudian suatu ketika Presiden FIFA Gianni Infantino datang menemui Presiden (Joko Widodo) di Istana karena waktu itu saya diminta untuk mendampingi Presiden dan Pak Erick Thohir.
Pak Erick kan dekat dengan Gianni karena beliau pernah menjadi Presiden Inter Milan dan Gianni kan dari Italia, mereka terlihat sangat akrab.
Salah satu pembicaran Gianni dengan presiden Joko Widodo adalah, adanya keinginan FIFA menjadikan Indonesia salah satu episentrum sepak bola Asia selain di Qatar.
Menurut Gianni, potensi (sepak bola di Indonesia) luar biasa.
Hasil survei kan lebih dari 70 persen orang kita suka sepak bola. Penduduk kita juga begitu banyak, sekarang 280 juta.
Singkatnya, saya dan Pak Erick kembali bertemu Presiden Jokowi di Istana.
Di sana presiden mempersilakan saya (jadi Ketum PSSI).
Tapi saya sadar diri, yang lebih pantas jadi Ketua Umum itu Pak Erick dengan pengalaman internasionalnya yang luar biasa.
Terus saya ditanya mau apa, saya jadi wakil saja tapi mohon izin Pak Presiden ini ada konsekuensinya yaitu saya harus mundur dari Menpora karena di situ kan saya menjadi pengayom dari lebih dari 70 cabang olahraga.
Kalau saya sudah berada di satu cabang olahraga, dan fokus dan konsentrasi, itu kan tidak fair buat saya kalau saya tetap jadi Menpora.
Kalau Pak Erick tidak ada masalah kan Menteri BUMN bukan olahraga, seandainya bukan Menpora saya juga tidak mundur.
Saya jaga etika itu makanya saya mundur.
Pak Presiden juga setuju dan tanya siapa penggantinya, saya tidak tahu Pak, Plt kan saja dulu supaya saya segera berkonsentrasi.
Kongres (PSSI) 16 Februari, nah ini sudah bulan Maret kok saya belum berhenti juga, makanya kemudian saya antar langsung surat pengunduran diri saya ke Mensesneg.