Dear Thiago Motta, Sekadar Main Bagus dan Tak Kalah Saja Tidak Cukup untuk Juventus
Performa Juventus yang masih angin-anginan di bawah asuhan Thiago Motta mendatangkan kritik dari legenda mereka sendiri.
Penulis: Arif Tio Buqi Abdulah
Editor: Drajat Sugiri
"Anda harus benar-benar menginginkan kemenangan tertentu. Ketika Anda berada di Juventus, Anda harus mampu menghadapi kritik," jelas Ferrara.
"Juventus berinvestasi besar di musim panas, jadi wajar jika ekspektasi publik lebih tinggi," tambahnya.
Ferrara pun mengkritik komunikasi Motta yang dinilai kurang merepresentasikan ambisi Juventus.
"Saya terkejut ketika Motta mengatakan bahwa kemenangan bukan obsesi. Ketika dulu saya tiba di Juventus, hal pertama yang saya dengar adalah, ‘Kami harus menang.’ Saya menjawab, ‘Baiklah, kami akan mencoba.’" kata dia.
Baca juga: Daftar Juara Piala Super Italia: Inter Milan Ambyar, Bukannya Samai Juventus Malah Selevel AC Milan
Ferrara juga menyinggung soal pentingnya peran para pemimpin dalam tim, terutama pemain-pemain berpengalaman yang memahami atmosfer dan tuntutan Juventus.
Namun, kehilangan sosok seperti Danilo, yang disebut-sebut akan meninggalkan klub, hal ini bisa menjadi masalah tambahan bagi Bianconeri nantinya.
"Pemimpin adalah mereka yang lebih mengenal lingkungan. Mereka yang lebih berpengalaman," kata Ferrara.
"Juventus punya salah satunya, tapi tampaknya dia akan meninggalkan [Danilo]," sambungnya.
Ia menambahkan bahwa di Juventus, tekanan untuk menang selalu ada, dan hal itu tidak boleh diabaikan.
Menurutnya, dengan ekspektasi tinggi dari fans dan manajemen, Thiago Motta harus membuktikan bahwa dirinya mampu memenuhi tuntutan Juventus. Sekadar bermain baik dan tidak kalah saja tidak cukup.
"Juventus memecat pelatih pemenang seperti Allegri, kariernya berbicara sendiri. Mereka memecatnya karena menginginkan gaya bermain yang bagus. Hal pertama yang dikatakan Conceiçao di Milan adalah dia tidak peduli untuk bermain bagus.
"Thiago punya empat masalah. Pertama, dia harus lolos ke Liga Champions. Kedua, dia harus berusaha kembali dalam perburuan Scudetto. Tiga, dia harus memenangkan setidaknya satu gelar dan empat, dia harus bermain bagus."
"Bahkan prioritas Maurizio Sarri (saat melatih Juve) adalah bermain bagus, tapi pada akhirnya, dia tetap berprioritas pada kemenangan," jelasnya.
(Tribunnews.com/Tio)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.