Lontong Orari Banjar, Laris karena Ukurannya Dua Kali Lipat dan Cita Rasa Tradisional
Lontongnya dikenal karena porsinya yang besar, ukuran lontongnya hampir dua kali lipat ukuran lontong Banjar pada umumnya.
Editor: Mohamad Yoenus
Laporan Wartawan Banjarmasin Post, Yayu Fathilal
TRIBUNNEWS.COM, BANJARMASIN - Lontong adalah satu di antara banyak kuliner tradisional Indonesia.
Banyak daerah di nusantara ini memiliki hidangan lontong dengan varian masing-masing.
Misalnya di Kalimantan Selatan yang mempunyai ciri khas tersendiri.
Kuliner khas orang Banjar tersebut selalu ada tiap hari baik sebagai menu sarapan, makan siang, atau makan malam.
Makanan ini berkuah santan dengan lauk berupa ikan gabus, telur atau ayam yang dimasak habang.
Dibubuhi pula oleh taburan bawang goreng dan sayur nangka rebus, membuat rasanya kian nikmat.
Ada perpaduan rasa gurihnya santan, kenyalnya lontong dan manisnya masak habang.
Lontong Orari Jalan Simpang Sungai Mesa (Kabel) nomor 12 RT 18, Kelurahan Seberang Masjid, Kecamatan Banjarmasin Utara, Kota Banjarmasin. (Banjarmasin Post/Yayu Fathilal)
Di Banjarmasin banyak warung atau rumah makan yang menjual menu ini.
Di antaranya adalah Rumah Makan Lontong Orari di Jalan Simpang Sungai Mesa (Kabel) nomor 12 RT 18, Kelurahan Seberang Masjid, Kecamatan Banjarmasin Utara, Kota Banjarmasin.
Lontong khas Banjar di sini tergolong spesial dan terkenal sejak 1983.
Lontongnya dikenal karena porsinya yang besar, ukuran lontongnya hampir dua kali lipat ukuran lontong Banjar pada umumnya dan seporsinya disajikan sepasang atau dua biji.
Bentuknya segitiga. Selain itu, cita rasa gurih, manis, dan keempukan sayurannya juga pas di lidah.
Tak heran jika kemudian lontong orari ini banyak disukai warga lokal maupun wisatawan.