Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Jangan Tolo dan Ayam Goreng Mbah Kebo di Kulonprogo yang Bikin Kangen Mampir

Jangan (sayur) tolo dan ayam goreng Mbah Kebo di Kulonprogo ini memang selalu bikin kangen mampir.

Editor: Agung Budi Santoso
zoom-in Jangan Tolo dan Ayam Goreng Mbah Kebo di Kulonprogo yang Bikin Kangen Mampir
Tribun Jogja/ Hamim Thohari
Jangan (sayur) tholo Mbah Kebo plus ayam goreng Mbah Kebo di Kulonprogo, Yogyakarta. 

Karena menggunakan ayam kampung, proses memasaknya pun cukup lama, yakni dibacem selama 3 jam.


Dapur Mbah Kebo yang masih pakai kayu bakar, justru bikin sedap.

Selain menghasilkan daging yang empuk, proses memasak yang lama ini juga menjadikan bumbu bacemnya merasuk hingga ke dalam daging ayam.

Untuk menjaga kualitas rasa agar tetap sama seperti dulu, Sumiyati masih memasak dengan cara tradisional, yakni menggunakan kayu bakar.

Tidak hanya pengolahan sayur tolo dan ayam gorengnya yang masih menggunakan cara tradisional, tetapi cara menanak nasinya pun juga masih dipertahankan seperti dulu, yakni dengan cara "ngliwet" menggunakan "ketel".

Cara menanak nasi seperti ini saat ini sudah sangat jarang ditemukan di warung makan, karena tidak bisa langsung menanak dengan jumlah yang banyak.

Maka tak heran saat anda datang ke warung tersebut dapat menyaksikan ketel berada di meja saji berjajar dengan beragam lauk dan sayur.

Selain menyediakan lauk ayam kampung goreng, Sumiyati juga menyediakan ayam potong goreng, telur, ikan, dan beragam gorengan.

Berita Rekomendasi

Untuk gorengan, yang khas dari warung ini adalah tempe benguk dan tempe koro. "Untuk iwak kali (ikan), tergantung yang nyetori.

Jika disetori biasanya saya goreng. Kebanyakan ikan yang dibawa kemari adalah wader yang berukuran kecil-kecil," jelas Sumiyati.

Untuk harga, warung makan Mbah Kebo ini sangat terjangkau. satu porsi nasi sayur hanya Rp. 4 ribu. Sedang untuk satu potong ayam kampung goreng harganya mulai Rp. 5 ribu.

Terkait dengan penamaan warungnya, Sumiyati menyatakan nama tersebut adalah pemberian para pelanggannya.

"Nama asli saya adalah Sumiyati, tetapi parapan (nama panggilan) saya adalah Boinem. Dari nama panggilan tersebut akhirnya warung ini diberi nama Mbah Kebo," ujar Sumiyati.


Jika anda dari pusat Kota Yogyakarta, dan ingin mencapai lokasi warung makan ini arahkan tujuan ke arah Wates.

Sampai pertigaan Sentolo belok kanan (arah Waduk Sermo). Sampai di pertigaan Joresan belok kanan lagi sekitar 2 kilometer.

Posisi warung berada di kanan jalan kira-kira 150 meter setelah Wildlife Rescue Centre (WRC) atau dulunya PPSJ Kulonprogo.

Sumber: Tribun Jogja
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas